
Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
Membangun sebuah sistem notifikasi yang andal dan real-time adalah kebutuhan yang semakin sering ditemui dalam pengembangan aplikasi modern. Notifikasi ini diperlukan untuk berbagai keperluan, seperti menginformasikan pengguna tentang pesan baru, update produk, atau peringatan penting lainnya. Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh para developer adalah bagaimana cara mengirim notifikasi secara real-time ke banyak pengguna tanpa menyebabkan bottleneck dalam sistem.
Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan Redis, khususnya fitur *Publish/Subscribe* (Pub/Sub) yang disediakan oleh Redis. Redis Pub/Sub memungkinkan kita untuk mengirim pesan ke banyak klien secara efisien, tanpa harus membangun infrastruktur komunikasi yang rumit. Pada tutorial kali ini, kita akan membahas cara membuat sistem notifikasi sederhana dengan Redis Pub/Sub menggunakan bahasa pemrograman Golang. Dengan implementasi ini, sistem notifikasi akan bekerja secara asinkron dan real-time, sehingga pengguna dapat menerima pesan saat itu juga tanpa harus me-refresh halaman atau melakukan polling ke server secara berkala.
Mari kita mulai langkah demi langkah pembuatan sistem notifikasi ini.
Table of Contents
Step 1 - Persiapan dan Setup Project
Langkah pertama dalam membuat sistem ini adalah menyiapkan proyek Golang dari awal. Proyek ini akan menggunakan beberapa dependensi penting, tetapi jangan khawatir, karena semuanya bisa kita atur dengan mudah.
-
Membuat Project Baru
Pertama, buat sebuah folder untuk menampung proyek yang akan kita kerjakan. Anda dapat memberi nama folder tersebut sesuai keinginan, misalnya `pubsub-go
`. Setelah itu, buka terminal atau command prompt, dan jalankan perintah berikut untuk membuat folder dan masuk ke dalamnya:
```bash
mkdir pubsub-go
cd pubsub-go
```
Kemudian, inisialisasi proyek Golang dengan perintah berikut:
```bash
go mod init pub-sub-go
```
Perintah ini akan membuat dua file, yaitu `go.mod
` dan `go.sum
`, yang berfungsi untuk mengelola informasi proyek dan dependensi yang dibutuhkan.
-
Menginstall Dependency yang Dibutuhkan
Agar proyek ini bisa berjalan, kita membutuhkan beberapa library pihak ketiga, antara lain:
- Fiber sebagai framework web yang cepat dan minimalis.
- Redis Go Client untuk berkomunikasi dengan Redis server.
- Fasthttp untuk mendukung *Server-Sent Events* (SSE).
Jalankan perintah berikut untuk menginstall semua dependensi tersebut:
```bash
go get -u github.com/gofiber/fiber/v2
go get -u github.com/gofiber/template/html/v2
go get -u github.com/redis/go-redis/v9
go get -u github.com/valyala/fasthttp
```
Setelah selesai, proyek Anda sudah siap untuk dikembangkan lebih lanjut.
Baca Juga
Step 2 - Setup Redis
Redis adalah sistem penyimpanan data yang sangat cepat, dan dalam konteks tutorial ini, Redis akan kita gunakan sebagai server untuk mengelola mekanisme Pub/Sub. Redis sangat mudah diatur dan bisa diinstal dengan beberapa cara, seperti menggunakan Docker atau menginstall langsung ke sistem operasi yang Anda gunakan.
-
Menginstall Redis dengan Docker
Di tutorial ini, kita akan menggunakan Docker untuk menjalankan Redis. Docker memudahkan kita untuk menjalankan Redis tanpa perlu khawatir tentang proses instalasi yang rumit atau konfigurasi sistem operasi. Buatlah file bernama `docker-compose.yml
` di root direktori proyek Anda, kemudian isi dengan konfigurasi berikut:
```yaml
version: "3.9"
services:
redis:
image: redis
container_name: pubsubgo-redis
ports:
- 6379:6379
volumes:
- ./_docker-data/redis:/data
```
Konfigurasi ini akan membuat container Redis yang berjalan di port 6379. Volume Redis akan disimpan di direktori `_docker-data
` agar terisolasi dari proyek Golang Anda. Setelah file tersebut dibuat, jalankan perintah berikut untuk menjalankan Redis di Docker:
```bash
docker-compose up -d
```
Redis sekarang sudah siap digunakan dan bisa diakses di port 6379.
Step 3 - Menyambungkan Aplikasi dengan Redis
Setelah Redis berhasil berjalan, langkah selanjutnya adalah menghubungkan aplikasi Golang kita dengan Redis. Buatlah sebuah file baru di dalam folder `configs/
` bernama `redis.go
`, lalu isi dengan kode berikut:
```go
package configs
import (
"context"
"github.com/redis/go-redis/v9"
)
const (
REDIS_CHANNEL_NOTIFICATION = `notification`
)
var RDS *redis.Client
var RDS_CTX context.Context
func InitRedisClient() {
RDS_CTX = context.Background()
RDS = redis.NewClient(&redis.Options{
Addr: `localhost:6379`,
Password: ``,
DB: 0,
})
}
```
Kode di atas mendefinisikan sebuah fungsi untuk menginisialisasi klien Redis dan menyambungkannya ke server Redis yang berjalan di localhost. Variabel `RDS
` menyimpan koneksi klien Redis yang akan kita gunakan di seluruh aplikasi, sedangkan `RDS_CTX
` adalah context yang diperlukan untuk operasi asinkron.
Lalu, tes koneksi Redis dengan memanggil fungsi `InitRedisClient
` di file `main.go
`:
```go
package main
import (
"fmt"
"pub-sub-go/configs"
)
func main() {
configs.InitRedisClient()
err := configs.RDS.Ping(configs.RDS_CTX).Err()
if err != nil {
fmt.Println(`failed to connect redis`)
panic(err)
} else {
fmt.Println(`connect to redis successfully!`)
}
}
```
Jalankan aplikasi dengan perintah berikut untuk memeriksa apakah koneksi Redis berhasil:
```bash
go run main.go
```
Jika berhasil, Anda akan melihat pesan `connect to redis successfully!
` di terminal.
Step 4 - Membuat Controller
Pada langkah ini, kita akan membuat dua endpoint di aplikasi: satu untuk menampilkan halaman web, dan satu lagi untuk menerima notifikasi secara real-time. Keduanya akan memanfaatkan mekanisme Pub/Sub dari Redis.
Pertama, mari kita buat handler untuk halaman utama di `controller/home.go
`:
```go
package controller
import (
"fmt"
"log"
"pub-sub-go/configs"
"github.com/gofiber/fiber/v2"
)
func HomePage(c *fiber.Ctx) error {
message := fmt.Sprintf("User dengan IP %v mengakses website", c.IP())
err := configs.RDS.Publish(
configs.RDS_CTX,
configs.REDIS_CHANNEL_NOTIFICATION,
message,
).Err()
if err != nil {
log.Println(`Error:`, err)
}
return c.Render(`index`, fiber.Map{})
}
```
Fungsi ini akan mem-publish pesan ke Redis setiap kali pengguna mengakses halaman utama, dan menampilkan halaman web dari file `index.html
`.
Step 5 - Membuat Tampilan Web
Untuk menampilkan notifikasi, kita akan membuat halaman web sederhana di `views/index.html
`. Isi file ini dengan kode berikut:
```html
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Notifikasi Real-time</title>
</head>
<body>
<h1>Notifikasi</h1>
<div id="result"></div>
<script>
if (typeof(EventSource) !== "undefined") {
const source = new EventSource("/notification");
source.onmessage = function(event) {
document.getElementById("result").innerHTML += `<p style="margin: 0">` + event.data + `</p>`;
};
} else {
document.getElementById("result").innerHTML = "Maaf, browser anda tidak mendukung SSE.";
}
</script>
</body>
</html>
```
Step 6 - Mengirim dan Menerima Notifikasi
Untuk mengirim notifikasi secara real-time, kita akan menggunakan teknologi Server-Sent Events (SSE). SSE memungkinkan server mengirim data secara kontinu ke browser. Buat file `controller/notification.go
`:
```go
package controller
import (
"bufio"
"fmt"
"log"
"pub-sub-go/configs"
"github.com/gofiber/fiber/v2"
"github.com/valyala/fasthttp"
)
func Notification(c *fiber.Ctx) error {
c.Set("Content-Type", "text/event-stream")
c.Set("Cache-Control", "no-cache")
c.Set("Connection", "keep-alive")
c.Context().SetBodyStreamWriter(fasthttp.StreamWriter(func(w *bufio.Writer) {
pubSub := configs.RDS.Subscribe(configs.RDS_CTX, configs.REDIS_CHANNEL_NOTIFICATION)
defer pubSub.Close()
for {
msg, err := pubSub.ReceiveMessage(configs.RDS_CTX)
if err != nil {
log.Println(`pubSub.ReceiveMessage(CTX)`, err)
} else {
log.Println(`message:`, msg.Payload)
}
fmt.Fprintf(w, "data: %s\n\n", msg.Payload)
err = w.Flush()
if err != nil {
fmt.Printf("Error while flushing: %v. Closing http connection.\n", err)
break
}
}
}))
return nil
}
```
Endpoint ini akan menampilkan pesan notifikasi secara real-time ke pengguna yang terhubung.
Kesimpulan
Dengan implementasi Redis Pub/Sub dan SSE di Golang, kita telah berhasil membangun sistem notifikasi real-time yang efisien dan mudah diimplementasikan.
- Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
- Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
- 4 Manfaat Coding Untuk Anak
- 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
- Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
- Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
- Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
- Review Aplikasi Coding Notepad++
- Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
- 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
- Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
- 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
- Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
- Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
- Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
- Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
- Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
- Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
- 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
- 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
- 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
- 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
- Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
- Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
- Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
- 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
- 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
- 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
- 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
- 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
- Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
- Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
- Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
- Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
- 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
- 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
- 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
- Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
- 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
- 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
- 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
- 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
- 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
- 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
- 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
- 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
- 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
- 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
- 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
- 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
- Mengenal Tipe Data Enum pada C
- 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
- Mengenal Struktur Data Array pada C
- 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
- 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
- 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
- 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
- 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
- 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
- 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
- Tutorial Git 1 : Pengenalan
- Tutorial Git 2 : Installasi
- Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
- 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
- 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
- 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
- Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
- 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
- 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
- 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
- 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
- Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
- 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
- Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
- Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
- Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
- Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
- 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
- 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
- Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
- 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
- Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
- Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
- Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
- Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
- Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
- Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
- Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
- 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
- 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
- Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
- Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
- Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
- 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
- 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
- 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
- Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
- 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
- Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
- Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
- 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
- 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
- Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
Last updated on February 12, 2025