Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT

Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT

id8 min read • 396 views

Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT

Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT

Jangan pernah meremehkan GIT kawan programmerku yang budiman, karena ini adalah salah satu alat/tools paling progresif dan signifikan dalam inovasi pengembangan software bahasa pemrograman. GIT sangat dibutuhkan oleh tim developer karena kemampuannya dalam memanajemen data. Data pemrograman yang sering memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, bisa dikelola menjadi data yang lebih simpel dan kolaboratif oleh si GIT ini kawanku.

GIT tidak hanya berperan secara internal saja, tapi juga punya andil penting dalam penciptaan banyak project pemrograman open source . Kawanku pernah dengar tentang Sistem operasi Linux  ? Laravel ? GitHub atau permainan minecraft  ? , yaps karya-karya IT tersebut tercipta karena andil GIT. Sayangnya, meskipun GIT ini memiliki banyak sumbangsih dalam pengembangan software open source, tapi masih jarang adanya publikasi tentang cara dan bagaimana memahami salah satu jenis sistem kontrol ini.

Tapi kawan programmerku santai aja ya, karena pada kesempatan kali ini mimin, akan membagikan artikel berjudul Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT,  gimana udah nggak sabar dengan detailnya  ? Makanya simak artikel berikut ini ya  ? Terimakasih.

  1. Hal Yang Perlu Disiapkan

Sebelum mencoba berkontribusi dalam proyek sumber terbuka GIT, Kawanku perlu melakukan beberapa persiapan, seperti ini :

  • Siapakan Akun GitHub

Ini wajib dimiliki oleh programmer yang ingin berkontribusi pada pengembangan open source GIT. Akun GitHub bisa dipakai untuk pengeditan projek, berkerjasama dengan progammer lain, atau join dengan proyek yang dikerjakan orang lain juga dimungkinkan. Selain itu banyak proyek “Open Source“ memang disimpan di database GitHub

  • Instalasi GIT

Setelah punya akun GitHub kawanku juga perlu menginstall-nya di desktop. Kunjungi aja : git-scm.com, disana udah ada intruksi yang jelas termasuk dalam memilih installer yang sesuai dengan spesifikasi dekstop dan termasuk mencakup OS populer seperti : Linux, macOS dan Windows.

  • Editor Text Tool

Nggak lengkap bila membahas pengembangan open source tanpa melibatkan Editor Text. Karena fungsinya sangat serbaguna, bisa untuk menulis, menghapus, hingga memanajemen kode jadi lebih mudah. Tool ini wajib banget dimiliki oleh programmer. Kaitannya dalam pengembangan GIT juga nggak bisa dianggap remeh, Editor Text membantu untuk mensimulasikan perubahan kode ,  melakukan perintah GIT secara langsung dan banyak lagi pokoknya.

Rekomendasi Editor Text yang mendukung integrasi GIT juga banyak lho  :  Atom, Visual Studio Code, Sublime Text dan yang lainnya.

Kalau udah mempersiapkan 3 hal diatas, kawanku bisa melangkah ke tahap selanjutnya dalam kontribusi proyek open source via GIT.

Baca Juga

 

  1. Pahami Dulu Nggak Usah Buru-Buru dan Baca Dokumentasi

Kawanku wajib paham seluk-beluk proyek open source yang ada di GitHub, sebelum memutuskan untuk berkontribusi. Setiap proyek tentu punya brief, karakteristik, pola dan pedoman yang beda dengan yang lainnya. Dengan paham, kawanku tentu akan lebih smooth dalam pengerjaan project.

Untuk memahami proyek open source git, kawanku bisa melihat elemen-elemen ini ya :

  • README.md

Ini merupakan jenis teks yang bakal membantu kawanku untuk memahami gambaran umum dari proyek yang ingin dikerjakan. Kalau diibaratkan sebagai bagian dari buku, “README“. md  adalah covernya. 

  • CONTRIBUTING.md

File ini secara gampangnya bakal nunjukin gimana caranya kawan-kawan bisa berkontribusi dalam pengembangan proyek git. Pembuat proyek biasanya juga bakal menjelaskan poin perubahan apa aja yang dibutuhkan dan bagaimana cara melakukannya dalam file ini.

  • Issues

Misal dalam pengerjaan proyek kawanku merasa bingung atau mendapatkan error yang susah diperbaiki. Kawanku bisa menanyakan di bagian sub-menu “Issues“, nanti biasanya akan diberikan feedback oleh pembuat proyek atau sesama kolaborator.

 

  1. Fork dan Clone Repository

Gimana udah baca README.md, CONTRIBUTING.md, issues  ? Kalau udah paham dan mantap dalam mengerjakan proyek, kawanku bisa melangkah di tahap ini.

Kawanku perlu meng-clone salinan repository dengan metode forking. Langkah ini sangat diperlukan agar kontributor memiliki akses penuh untuk memodifikasi proyek open source GIT

Caranya, ikuti step ini ya  :

  1. Cari Halaman Repository proyek yang ingin digarap
  2. Cari tombol fork, di sisi kanan halaman web, lalu klik
  3. Dalam hitungan kurang dari 1 Menit, Halaman proyek sudah tersalin secara utuh. Gampangkan  ?

Selanjutnya, kawanku perlu menjalankan kode perintah repository seperti ini :

“ git clone https://github.com/username/repository-name.git

Keterangan :

“Username” bisa diganti dengan username GitHub kawanku, sementara “repository-name” bisa diganti dengan nama proyek yang dikerjakan.

Selanjutnya file proyek akan tersimpan di dekstop dan bisa diakses secara offline.

 

  1. Buat Branch Baru

Ketika menggarap/berkontribusi pada proyek open source GIT, jangan langsung mengubah branc utama, lebih baik membuat branc baru, agar tidak merusak kode utama. Dengan memakai branc baru, kawanku bisa leluasa dalam mengedit dengan leluasa.

Untuk cara membuat branc baru bisa seperti ini :

  1. Kawanku harus sudah ada di direktori proyek
  2. Selanjutnya, gunakan perintah berikut :

             “git checkout -b nama-branch

Untuk bagian “nama-branch” silakan ganti dengan nama yang sesuai dengan bagian yang di edit .  Misalnya bila kawanku ingin memperbaiki typo bisa pake tuliskan ini “fix-typo-doc”

Dengan langkah tersebut, meskipun proyek sedang dilakukan perubahan, namun tidak mempengaruhi kondisi branc utama.

 

  1. Yuk mulai berkontribusi

Di step inilah kawanku bisa mulai memberikan sumbangsihnya dalam project open source GIT,  silakan pake tool teks editor yang sudah diunduh sebelumnya. Cari proyek yang sudah di simpan dan kerjakan proyeknya sesuai keterangan yang ada di teks READ.me yang sebelumnya dibaca.

Apa yang bisa dikerjakan dalam proyek-nya  ? Tentunya banyak misal :

  • Mencari baris kode yang masih nge-bug dan memperbaiki
  • Melakukan test fitur-fitur baru dengan menambahkan kode-kode tertentu dalam project
  • Jika ditemukan kesalahan ejaan dalam kode proyek, itu juga bisa diperbaiki.

Jika sudah selesai mengerjakan proyek, kawanku bisa menyimpannya dengan menjalani perintah “ commit “ :

Ikuti langkah berikut ini :

  • Silakan tambahkan file proyek yang sudah di garap ke  “ Staging Area “, dengan kode ini :

                  “git add .”

  • Selanjutnya, buat commit dengan kod berikut :

“git commit -m " Memperbaiki typo  pada dokumentasi README”

Untuk membuat commit harus jelas ya, agar kolaborator lain yang melihat langsung paham maksudnya.

 

  1. Unggah Perubahan ke Repository Fork

Untuk mengunggahnya kawanku perlu menjalankan perintah “ Git Push”  yang berfungsi untuk memindahkan data proyek yang bersifat lokal ke repository fork yang di database GitHub kawanku. Berikut ini adalah perintahnya  :

git push origin nama-branch

“Nama-branch” bisa di ubah sesuai perubahan yang dilakukan contoh  :  “ add-new-feature”

 

  1. Membuat Pull Request

Jangan lupa membuat pull request, ini merupakan step penting dalam berkontribusi proyek open source GIT. Pull request adalah permintaan agar perubahan yang telah kawanku lakukan, bisa di masukan pada repository primer proyek.

Untuk membuat pull request, bisa lakukan step ini  :

  1. Silakan buka repository fork kawanku di GitHub
  2. Kemudian, pilih menu  “ compare & pull request “
  3. Tuliskan deskripsi : bisa ditulis tentang detail apa yang sudah kawanku kerjaan dalam proyek, seperti mengedit kode ejaan, memperbaiki bug dan sejenisnya
  4. Terakhir, pilih menu “ create pull request “

Itulah tadi langkah-langkah terstruktur dalam cara berkontribusi pada proyek open source via git, semoga bermanfaat ya kawanku

Series: Programming And Coding
  1. Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
  2. Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
  3. 4 Manfaat Coding Untuk Anak
  4. 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
  5. Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
  6. Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
  7. Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
  8. Review Aplikasi Coding Notepad++
  9. Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
  10. 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
  11. Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
  12. 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
  13. Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
  14. Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
  15. Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
  16. Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
  17. Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
  18. Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
  19. 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
  20. 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
  21. 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
  22. 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
  23. Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
  24. Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
  25. Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
  26. 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
  27. 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
  28. 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
  29. 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
  30. 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
  31. Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
  32. Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
  33. Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
  34. Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
  35. 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
  36. 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
  37. 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
  38. Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
  39. 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
  40. 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
  41. 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
  42. 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
  43. 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
  44. 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
  45. 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
  46. 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
  47. 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
  48. 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
  49. 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
  50. 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
  51. Mengenal Tipe Data Enum pada C
  52. 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
  53. Mengenal Struktur Data Array pada C
  54. 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
  55. 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
  56. 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
  57. 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
  58. 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
  59. 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
  60. 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
  61. Tutorial Git 1 : Pengenalan
  62. Tutorial Git 2 : Installasi
  63. Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
  64. 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
  65. 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
  66. 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
  67. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
  68. 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
  69. 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
  70. 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
  71. 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
  72. Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
  73. 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
  74. Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
  75. Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
  76. Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
  77. Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
  78. 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
  79. 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
  80. Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
  81. 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
  82. Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  83. Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
  84. Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
  85. Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
  86. Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
  87. Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
  88. Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
  89. 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
  90. 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
  91. Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
  92. Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
  93. Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
  94. 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
  95. 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
  96. 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
  97. Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
  98. 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
  99. Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
  100. Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
  101. 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
  102. 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
  103. Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
  104. Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
  105. Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
  106. Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
  107. Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
  108. 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
  109. Cara Install NumPy di Berbagai Platform
  110. Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
  111. Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
  112. Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
  113. Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
  114. Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
  115. Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
  116. Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
  117. Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
  118. Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
  119. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
  120. 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
  121. 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
  122. Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
  123. Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
  124. Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
  125. Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
  126. Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
  127. Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
  128. Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
  129. Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
  130. Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
  131. 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
  132. Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
  133. Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
  134. Tutorial CSS: Menggunakan Float untuk Membuat Layout yang Fleksibel
Published on February 03, 2025
Last updated on March 20, 2025

If you like this post and want to support us, you can support us via buymeacoffee or trakteer.