
Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
Jangan pernah meremehkan GIT kawan programmerku yang budiman, karena ini adalah salah satu alat/tools paling progresif dan signifikan dalam inovasi pengembangan software bahasa pemrograman. GIT sangat dibutuhkan oleh tim developer karena kemampuannya dalam memanajemen data. Data pemrograman yang sering memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, bisa dikelola menjadi data yang lebih simpel dan kolaboratif oleh si GIT ini kawanku.
GIT tidak hanya berperan secara internal saja, tapi juga punya andil penting dalam penciptaan banyak project pemrograman open source . Kawanku pernah dengar tentang Sistem operasi Linux ? Laravel ? GitHub atau permainan minecraft ? , yaps karya-karya IT tersebut tercipta karena andil GIT. Sayangnya, meskipun GIT ini memiliki banyak sumbangsih dalam pengembangan software open source, tapi masih jarang adanya publikasi tentang cara dan bagaimana memahami salah satu jenis sistem kontrol ini.
Tapi kawan programmerku santai aja ya, karena pada kesempatan kali ini mimin, akan membagikan artikel berjudul Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT, gimana udah nggak sabar dengan detailnya ? Makanya simak artikel berikut ini ya ? Terimakasih.
Table of Contents
-
Hal Yang Perlu Disiapkan
Sebelum mencoba berkontribusi dalam proyek sumber terbuka GIT, Kawanku perlu melakukan beberapa persiapan, seperti ini :
- Siapakan Akun GitHub
Ini wajib dimiliki oleh programmer yang ingin berkontribusi pada pengembangan open source GIT. Akun GitHub bisa dipakai untuk pengeditan projek, berkerjasama dengan progammer lain, atau join dengan proyek yang dikerjakan orang lain juga dimungkinkan. Selain itu banyak proyek “Open Source“ memang disimpan di database GitHub
- Instalasi GIT
Setelah punya akun GitHub kawanku juga perlu menginstall-nya di desktop. Kunjungi aja : git-scm.com, disana udah ada intruksi yang jelas termasuk dalam memilih installer yang sesuai dengan spesifikasi dekstop dan termasuk mencakup OS populer seperti : Linux, macOS dan Windows.
- Editor Text Tool
Nggak lengkap bila membahas pengembangan open source tanpa melibatkan Editor Text. Karena fungsinya sangat serbaguna, bisa untuk menulis, menghapus, hingga memanajemen kode jadi lebih mudah. Tool ini wajib banget dimiliki oleh programmer. Kaitannya dalam pengembangan GIT juga nggak bisa dianggap remeh, Editor Text membantu untuk mensimulasikan perubahan kode , melakukan perintah GIT secara langsung dan banyak lagi pokoknya.
Rekomendasi Editor Text yang mendukung integrasi GIT juga banyak lho : Atom, Visual Studio Code, Sublime Text dan yang lainnya.
Kalau udah mempersiapkan 3 hal diatas, kawanku bisa melangkah ke tahap selanjutnya dalam kontribusi proyek open source via GIT.
Baca Juga
-
Pahami Dulu Nggak Usah Buru-Buru dan Baca Dokumentasi
Kawanku wajib paham seluk-beluk proyek open source yang ada di GitHub, sebelum memutuskan untuk berkontribusi. Setiap proyek tentu punya brief, karakteristik, pola dan pedoman yang beda dengan yang lainnya. Dengan paham, kawanku tentu akan lebih smooth dalam pengerjaan project.
Untuk memahami proyek open source git, kawanku bisa melihat elemen-elemen ini ya :
- README.md
Ini merupakan jenis teks yang bakal membantu kawanku untuk memahami gambaran umum dari proyek yang ingin dikerjakan. Kalau diibaratkan sebagai bagian dari buku, “README“. md adalah covernya.
- CONTRIBUTING.md
File ini secara gampangnya bakal nunjukin gimana caranya kawan-kawan bisa berkontribusi dalam pengembangan proyek git. Pembuat proyek biasanya juga bakal menjelaskan poin perubahan apa aja yang dibutuhkan dan bagaimana cara melakukannya dalam file ini.
- Issues
Misal dalam pengerjaan proyek kawanku merasa bingung atau mendapatkan error yang susah diperbaiki. Kawanku bisa menanyakan di bagian sub-menu “Issues“, nanti biasanya akan diberikan feedback oleh pembuat proyek atau sesama kolaborator.
-
Fork dan Clone Repository
Gimana udah baca README.md, CONTRIBUTING.md, issues ? Kalau udah paham dan mantap dalam mengerjakan proyek, kawanku bisa melangkah di tahap ini.
Kawanku perlu meng-clone salinan repository dengan metode forking. Langkah ini sangat diperlukan agar kontributor memiliki akses penuh untuk memodifikasi proyek open source GIT
Caranya, ikuti step ini ya :
- Cari Halaman Repository proyek yang ingin digarap
- Cari tombol fork, di sisi kanan halaman web, lalu klik
- Dalam hitungan kurang dari 1 Menit, Halaman proyek sudah tersalin secara utuh. Gampangkan ?
Selanjutnya, kawanku perlu menjalankan kode perintah repository seperti ini :
“ git clone https://github.com/username/repository-name.git “
Keterangan :
“Username” bisa diganti dengan username GitHub kawanku, sementara “repository-name” bisa diganti dengan nama proyek yang dikerjakan.
Selanjutnya file proyek akan tersimpan di dekstop dan bisa diakses secara offline.
-
Buat Branch Baru
Ketika menggarap/berkontribusi pada proyek open source GIT, jangan langsung mengubah branc utama, lebih baik membuat branc baru, agar tidak merusak kode utama. Dengan memakai branc baru, kawanku bisa leluasa dalam mengedit dengan leluasa.
Untuk cara membuat branc baru bisa seperti ini :
- Kawanku harus sudah ada di direktori proyek
- Selanjutnya, gunakan perintah berikut :
“git checkout -b nama-branch”
Untuk bagian “nama-branch” silakan ganti dengan nama yang sesuai dengan bagian yang di edit . Misalnya bila kawanku ingin memperbaiki typo bisa pake tuliskan ini “fix-typo-doc”
Dengan langkah tersebut, meskipun proyek sedang dilakukan perubahan, namun tidak mempengaruhi kondisi branc utama.
-
Yuk mulai berkontribusi
Di step inilah kawanku bisa mulai memberikan sumbangsihnya dalam project open source GIT, silakan pake tool teks editor yang sudah diunduh sebelumnya. Cari proyek yang sudah di simpan dan kerjakan proyeknya sesuai keterangan yang ada di teks READ.me yang sebelumnya dibaca.
Apa yang bisa dikerjakan dalam proyek-nya ? Tentunya banyak misal :
- Mencari baris kode yang masih nge-bug dan memperbaiki
- Melakukan test fitur-fitur baru dengan menambahkan kode-kode tertentu dalam project
- Jika ditemukan kesalahan ejaan dalam kode proyek, itu juga bisa diperbaiki.
Jika sudah selesai mengerjakan proyek, kawanku bisa menyimpannya dengan menjalani perintah “ commit “ :
Ikuti langkah berikut ini :
- Silakan tambahkan file proyek yang sudah di garap ke “ Staging Area “, dengan kode ini :
“git add .”
- Selanjutnya, buat commit dengan kod berikut :
“git commit -m " Memperbaiki typo pada dokumentasi README”
Untuk membuat commit harus jelas ya, agar kolaborator lain yang melihat langsung paham maksudnya.
-
Unggah Perubahan ke Repository Fork
Untuk mengunggahnya kawanku perlu menjalankan perintah “ Git Push” yang berfungsi untuk memindahkan data proyek yang bersifat lokal ke repository fork yang di database GitHub kawanku. Berikut ini adalah perintahnya :
git push origin nama-branch
“Nama-branch” bisa di ubah sesuai perubahan yang dilakukan contoh : “ add-new-feature”
-
Membuat Pull Request
Jangan lupa membuat pull request, ini merupakan step penting dalam berkontribusi proyek open source GIT. Pull request adalah permintaan agar perubahan yang telah kawanku lakukan, bisa di masukan pada repository primer proyek.
Untuk membuat pull request, bisa lakukan step ini :
- Silakan buka repository fork kawanku di GitHub
- Kemudian, pilih menu “ compare & pull request “
- Tuliskan deskripsi : bisa ditulis tentang detail apa yang sudah kawanku kerjaan dalam proyek, seperti mengedit kode ejaan, memperbaiki bug dan sejenisnya
- Terakhir, pilih menu “ create pull request “
Itulah tadi langkah-langkah terstruktur dalam cara berkontribusi pada proyek open source via git, semoga bermanfaat ya kawanku
- Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
- Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
- 4 Manfaat Coding Untuk Anak
- 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
- Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
- Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
- Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
- Review Aplikasi Coding Notepad++
- Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
- 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
- Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
- 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
- Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
- Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
- Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
- Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
- Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
- Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
- 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
- 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
- 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
- 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
- Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
- Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
- Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
- 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
- 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
- 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
- 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
- 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
- Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
- Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
- Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
- Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
- 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
- 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
- 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
- Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
- 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
- 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
- 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
- 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
- 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
- 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
- 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
- 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
- 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
- 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
- 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
- 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
- Mengenal Tipe Data Enum pada C
- 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
- Mengenal Struktur Data Array pada C
- 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
- 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
- 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
- 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
- 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
- 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
- 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
- Tutorial Git 1 : Pengenalan
- Tutorial Git 2 : Installasi
- Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
- 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
- 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
- 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
- Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
- 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
- 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
- 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
- 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
- Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
- 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
- Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
- Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
- Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
- Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
- 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
- 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
- Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
- 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
- Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
- Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
- Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
- Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
- Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
- Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
- Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
- 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
- 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
- Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
- Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
- Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
- 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
- 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
- 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
- Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
- 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
- Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
- Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
- 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
- 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
- Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
- Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
- Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
- Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
- Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
- 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
- Cara Install NumPy di Berbagai Platform
- Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
- Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
- Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
- Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
- Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
- Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
- Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
- Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
- Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
- Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
- 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
- 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
- Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
- Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
- Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
- Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
- Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
- Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
- Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
- Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
- Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
- 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
- Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
- Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
- Tutorial CSS: Menggunakan Float untuk Membuat Layout yang Fleksibel
Last updated on March 20, 2025