Tutorial Git 1 : Pengenalan

ID • 7 months ago • 6 min read • 1318 views
Tutorial Git 1 : Pengenalan

Tutorial Git 1 : Pengenalan

id6 min read • 1318 views

Tutorial Git 1 : Pengenalan

Tutorial Git 1 : Pengenalan

Git adalah salah satu sistem kontrol versi yang paling populer dan digunakan oleh banyak pengembang di seluruh dunia. Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, Git berperan penting dalam mengelola perubahan kode secara efisien, memungkinkan kolaborasi tim, dan menjaga integritas proyek. Tutorial ini akan memberikan pengenalan dasar mengenai Git, mulai dari apa itu Git, mengapa Git penting, serta bagaimana cara Git membantu dalam proses pengembangan. Pada bagian pertama dari seri tutorial ini, kita akan menjelajahi konsep dasar Git dan bagaimana sistem ini dapat mempermudah pekerjaan Anda sebagai seorang pengembang.

Mengenal Git

Git adalah salah satu sistem pengontrol versi (Version Control System) yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan proyek perangkat lunak. Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Linus Torvalds pada tahun 2005, dengan tujuan untuk mengelola kode kernel Linux secara efisien. Git bertanggung jawab mencatat setiap perubahan yang terjadi pada file dalam suatu proyek, baik proyek tersebut dikerjakan secara individu maupun oleh banyak orang. Hal ini memungkinkan para pengembang untuk melacak semua versi dari file mereka, menghindari konflik, dan menjaga kualitas kode dalam proses pengembangan

Salah satu keunggulan utama Git adalah arsitekturnya yang terdistribusi, dikenal sebagai Distributed Version Control System (VCS). Setiap pengembang yang terlibat dalam proyek memiliki salinan lengkap dari seluruh riwayat kode, termasuk semua perubahan yang pernah dibuat. Ini memberikan fleksibilitas bagi tim untuk bekerja secara offline dan tetap memiliki akses penuh ke seluruh proyek. Saat koneksi terjalin kembali, pengembang dapat melakukan sinkronisasi perubahan melalui proses yang dikenal sebagai *merge*, yang menggabungkan kode dari berbagai sumber. Dengan sistem terdistribusi ini, proyek dapat dikelola dengan lebih stabil dan efisien, tanpa tergantung pada koneksi jaringan secara terus-menerus.

Berbeda dengan VCS terdistribusi seperti Git, sistem VCS terpusat menyimpan seluruh database perubahan kode pada satu server pusat. Setiap kali tim pengembang ingin melakukan perubahan atau mendapatkan versi terbaru dari kode, mereka harus terhubung ke server tersebut. Hal ini menimbulkan beberapa masalah, seperti ketergantungan pada koneksi internet dan risiko jika server mengalami masalah atau down. Selain itu, jika server pusat mengalami gangguan, seluruh proyek bisa terancam. Git hadir sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan ini, dengan memberikan kemandirian kepada setiap pengembang melalui sistem terdistribusi yang lebih tangguh dan fleksibel.

Baca Juga

 

Apa yang Dilakukan oleh Git ?

Git berfungsi sebagai sistem kontrol versi yang memantau dan mencatat setiap perubahan yang terjadi pada file dalam sebuah proyek. Semua perubahan tersebut kemudian disimpan dalam database Git yang memungkinkan pengembang untuk melacak setiap revisi, kapan saja dibutuhkan. Proses ini membantu pengembang dalam mengelola proyek secara lebih efisien, terutama ketika bekerja secara kolaboratif dengan tim. Git memastikan bahwa setiap modifikasi pada file dapat dikendalikan dengan baik, tanpa menimbulkan kebingungan atau kehilangan informasi dari versi sebelumnya.

Sebelum menggunakan Git, revisi file biasanya dilakukan secara manual dengan membuat versi baru dari file menggunakan fitur "save as". Hal ini mengakibatkan penumpukan banyak file dalam direktori proyek, yang tidak hanya membuat direktori berantakan, tetapi juga sulit untuk melacak perubahan di antara file yang berbeda. Proses ini juga tidak efisien karena setiap kali revisi dibuat, kita perlu menyimpan seluruh isi file meskipun hanya ada sedikit perubahan. Sebagai hasilnya, direktori proyek dipenuhi oleh banyak file dengan nama yang hampir mirip, dan kita harus mengingat secara manual file mana yang merupakan versi terbaru.

Setelah menggunakan Git, sistem pengelolaan file menjadi jauh lebih sederhana dan efisien. Alih-alih membuat file baru setiap kali ada perubahan, Git hanya menyimpan satu salinan file di dalam proyek. Setiap perubahan pada file tersebut disimpan dalam database Git sebagai "delta" atau perubahan spesifik yang terjadi, bukan seluruh isi file. Ini mengurangi kebutuhan untuk membuat banyak file terpisah dan menghemat ruang penyimpanan. Semua revisi dan perubahan disimpan dengan rapi dalam riwayat Git, sehingga memungkinkan pengembang untuk melihat perbedaan antara versi file yang berbeda tanpa perlu menyimpan banyak salinan fisik file.

Dengan sistem delta yang digunakan oleh Git, proyek menjadi lebih mudah dikelola karena setiap perubahan disimpan dengan efisien dalam database tanpa memakan banyak memori. Git secara otomatis melacak perubahan yang terjadi, sehingga pengguna dapat dengan cepat memeriksa revisi apa yang telah dilakukan, kapan, dan oleh siapa. Keunggulan ini membuat Git menjadi solusi yang sangat diandalkan dalam pengembangan perangkat lunak, terutama dalam proyek besar yang melibatkan banyak kontributor. Dengan Git, pengelolaan file menjadi lebih rapi, proses revisi lebih terstruktur, dan seluruh riwayat perubahan tersimpan dengan baik tanpa memenuhi ruang penyimpanan proyek.

 

Kenapa Git Penting Bagi Programmer?

Git merupakan alat yang sangat penting bagi para programmer, terutama dalam dunia pengembangan perangkat lunak modern. Selain berfungsi sebagai sistem kontrol versi, Git memungkinkan pengembang untuk bekerja secara kolaboratif dalam satu proyek tanpa takut kehilangan data atau mengalami konflik versi. Dengan Git, setiap anggota tim dapat mengakses, mengubah, dan menyimpan revisi kode dengan mudah, sehingga setiap perubahan yang dilakukan oleh satu orang bisa dilacak oleh anggota tim lainnya. Kemampuan untuk bekerja dalam tim secara sinkron inilah yang membuat Git menjadi alat wajib bagi programmer, baik di proyek open-source maupun closed-source.

Salah satu alasan utama Git menjadi sangat populer di kalangan programmer adalah kemampuannya dalam memfasilitasi kolaborasi. Di dunia pengembangan perangkat lunak yang semakin kompleks, kolaborasi adalah kunci untuk menyelesaikan proyek dengan cepat dan efisien. Dengan Git, banyak pengembang dapat bekerja pada satu proyek secara bersamaan tanpa harus khawatir kode yang mereka ubah akan saling berbenturan. Mereka dapat membuat *branch* atau cabang proyek masing-masing, melakukan perubahan, dan kemudian menggabungkan perubahan tersebut dengan menggunakan fitur *merge*. Proses ini membuat pekerjaan tim menjadi lebih teratur dan terkontrol

Saat ini, Git digunakan oleh hampir semua perusahaan teknologi besar, seperti Google, Microsoft, dan Facebook. Mereka mengandalkan Git untuk mengelola kode sumber mereka dan memastikan bahwa setiap perubahan pada proyek dapat dikelola dengan baik. Git tidak hanya populer di kalangan perusahaan besar, tetapi juga digunakan oleh banyak startup dan komunitas open-source. Oleh karena itu, bagi kamu yang bercita-cita untuk bekerja di perusahaan-perusahaan besar tersebut, menguasai Git adalah salah satu keahlian yang harus dimiliki. Git tidak hanya membantu kamu mengelola kode dengan baik, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu memiliki pemahaman mendalam tentang proses pengembangan perangkat lunak modern.

Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh seorang programmer setelah menguasai Git. Pertama, Git memungkinkan kamu untuk menyimpan dan melacak setiap versi source code yang pernah dibuat, sehingga memudahkan untuk kembali ke versi sebelumnya jika ada masalah. Kedua, Git memungkinkan kamu memahami cara berkolaborasi dalam proyek besar, baik yang bersifat open-source maupun closed-source. Selain itu, Git juga memudahkan programmer untuk berkontribusi pada proyek open-source yang dapat membantu meningkatkan portofolio dan keterampilan. Git juga lebih aman digunakan dalam kolaborasi karena setiap perubahan bisa dilacak dengan detail, termasuk siapa yang mengubah dan kapan perubahan tersebut terjadi. Selain itu, dengan Git, kamu juga akan memahami cara *deploy* aplikasi modern dan bahkan bisa membuat blog menggunakan Static Site Generator (SSG) yang terintegrasi dengan Git.

Series: Programming And Coding
  1. Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
  2. Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
  3. 4 Manfaat Coding Untuk Anak
  4. 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
  5. Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
  6. Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
  7. Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
  8. Review Aplikasi Coding Notepad++
  9. Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
  10. 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
  11. Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
  12. 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
  13. Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
  14. Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
  15. Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
  16. Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
  17. Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
  18. Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
  19. 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
  20. 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
  21. 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
  22. 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
  23. Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
  24. Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
  25. Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
  26. 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
  27. 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
  28. 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
  29. 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
  30. 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
  31. Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
  32. Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
  33. Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
  34. Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
  35. 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
  36. 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
  37. 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
  38. Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
  39. 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
  40. 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
  41. 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
  42. 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
  43. 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
  44. 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
  45. 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
  46. 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
  47. 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
  48. 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
  49. 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
  50. 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
  51. Mengenal Tipe Data Enum pada C
  52. 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
  53. Mengenal Struktur Data Array pada C
  54. 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
  55. 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
  56. 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
  57. 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
  58. 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
  59. 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
  60. 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
  61. Tutorial Git 1 : Pengenalan
  62. Tutorial Git 2 : Installasi
  63. Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
  64. 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
  65. 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
  66. 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
  67. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
  68. 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
  69. 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
  70. 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
  71. 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
  72. Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
  73. 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
  74. Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
  75. Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
  76. Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
  77. Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
  78. 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
  79. 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
  80. Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
  81. 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
  82. Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  83. Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
  84. Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
  85. Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
  86. Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
  87. Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
  88. Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
  89. 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
  90. 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
  91. Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
  92. Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
  93. Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
  94. 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
  95. 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
  96. 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
  97. Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
  98. 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
  99. Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
  100. Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
  101. 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
  102. 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
  103. Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
  104. Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
  105. Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
  106. Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
  107. Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
  108. 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
  109. Cara Install NumPy di Berbagai Platform
  110. Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
  111. Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
  112. Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
  113. Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
  114. Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
  115. Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
  116. Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
  117. Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
  118. Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
  119. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
  120. 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
  121. 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
  122. Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
  123. Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
  124. Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
  125. Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
  126. Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
  127. Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
  128. Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
  129. Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
  130. Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
  131. 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
  132. Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
  133. Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
  134. Tutorial CSS: Menggunakan Float untuk Membuat Layout yang Fleksibel
  135. 10 Tips Wawancara Kerja Untuk Profesi Programmer
  136. Serunya Dunia Coding, Dibumbui Jokes Bapak-Bapak  yang Bikin Ngakak!
  137. Top 6 Framework Terpopuler untuk Programmer: Pilih Senjatamu Sebelum Terjun ke Medan Perang Coding!
  138. Coding 101: Contoh Penerapan Looping
  139. Tutorial Buat Shadow Dengan CSS: Bikin Website Lo Makin Glow Up, Kayak K-pop Idol!
  140. 6 Situs Coding Challenge Terbaik: Jalan Pintas Jadi Programmer Sultan
  141. 5 Font Terbaik Untuk Programmer: Pilih yang Bener Biar Ngoding Tetap Santuy dan Anti Sakit Mata
  142. Mengenal Metodologi Software Testing: Panduan Gaul Buat Lo yang Mau Jadi Programmer Kece
  143. Coding 101: Lebih Dalam Tentang Deployment: Nggak Cuma Ngoding, Ini Kayak Pameran Seni Digital Lo, Bro!"
  144. 7 Shortcut Keyboard yang Bakal Hemat Waktu Ngoding Lo
  145. Apa Itu Clean Code dan Kenapa Itu Penting buat Karir Programmer Lo?
  146. 7 Trend Coding 2025 yang Bakal Bikin Programmer Makin Keren
  147. 3 Cara Menjalankan Virtual Machine di Ubuntu untuk Pemula yang Pengen Kelihatan Jagoan!
  148. Paham Query SQL Lebih Dalam! Yuk, Ngulik Tipe-Tipe Query Di SQL dengan Gaya Gaul yang Bikin Kamu Paham Banget!
  149. Apakah Bahasa C Masih Worth It di Tahun 2025?
  150. Dilema Programmer: Pilih Front-End atau Back-End? Ini Cara Lo Menentukannya
  151. Rekomendasi 6 Paket Sublime Text: Wujudkan Kode Jadi Karya Seni Digital
  152. 10 Pertanyaan Wawancara Programmer dan Cara Jawabnya Biar Nggak Salting
  153. 5 Bahasa Pemrograman yang Mungkin Bakal Tinggal Kenangan di 2030
  154. Kumpulan Istilah Populer dalam Coding yang Wajib Diketahui
  155. Menghilangkan Semua Huruf Vokal dengan JavaScript: Tutorial Santai dan Kocak Buat Pemula
  156. 6 Trik Kreatif Menggunakan Data Attribute dengan CSS
  157. Mengenal 4 Jenis API  dan Perbedaannya: Panduan Santai untuk Awam
  158. 10 Proyek Coding yang Nggak Bisa Lo Kerjain Sendiri, Bro!
  159. Panduan Membuat Portofolio Programmer: Biar Codingan Lo Dilirik Rekruter!
  160. Belajar Node.js : Mengupas Tuntas Modul HTTP (Versi Nyeleneh, Tapi Serius Bikin Ngerti)
  161. Cara Menggunakan Modul dalam Aplikasi Node.js
  162. Mengupas Urutan Eksekusi SELECT Query: Filosofi Klausa dalam Dunia Database
  163. Cara Mengubah SVG Path dengan CSS: Panduan Lengkap Buat Lo yang Pengen Jadi Dewa Desain!
  164. Tutorial Coding: Bikin Kartu Keren Pakai Tailwind CSS dengan Efek Zoom Gambar!
  165. 6 Masalah Umum dengan Integrasi Kode Open Source dan Cara Ngatasinnya
  166. 7 Tools Terbaik Untuk Menguji API: Panduan Santai Buat Developer Masa Kini
  167. 11 Contoh Soal JavaScript dan Penjelasannya: Belajar Koding dengan Santai
  168. 10 Repository GitHub yang Mindblowing dan Harus Lo Tahu!
  169. 6 Konsep Coding Yang Mirip Dengan Fungsi Organ Manusia
  170. Conditional Wrapping in React: Trik Simpel tapi Gen-Z Friendly
  171. 10 Contoh Soal HTML Beserta Jawabannya
  172. 8 Tool yang Membantu untuk Debugging Programmer: Gak Ada Lagi Drama Bug di Kode Lo!
  173. Belajar Event Loop dan Asynchronous Programming Lewat Analogi Proses Terjadinya Hujan
  174. 7 Permainan yang Bikin Belajar JavaScript Jadi Seru, Santai, dan Gak Bikin Pusing!
  175. HTML dan Aksesibilitas: Membuat Web yang Inklusif untuk Semua
  176. Mengubah Template Email di Vendure: Panduan Gaul & Lengkap Buat Lo yang Pengin Toko Online Makin Kece!
  177. 6 Jenis Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Ngoding C++ dan Solusinya: Jangan Sampai Salah Langkah!
  178. 7 Fitur Terbaru HTML5 yang Wajib Lo Tahu: Bikin Ngoding Lebih Seru dan Efisien!
  179. Cara Mudah Mengimpor Data di Vendure: Panduan Gaul Buat Anak Ngoding!
  180. 7 Rekomendasi Buku Terbaik untuk Belajar JavaScript dari Nol Sampai Mahir
  181. Materi Pemrograman yang Cocok Diajarkan untuk Anak-Anak
  182. Apa Itu Kubernetes? Penjelasan Mudah Biar Lo Nggak Bingung Lagi
  183. 6 Alasan Kenapa Programmer Harus Bisa Bahasa Inggris
  184. Menguasai Seni Negosiasi Gaji: Tips untuk Programmer yang Ingin Naik Gaji
  185. HTML untuk Developer Front-End yang Lebih Produktif: Tips dan Trik Biar Ngoding Lo Level Up!
  186. Framework Java: Panduan Lengkap Buat Ngoding Lebih Cepat dan Efisien
  187. Java di Era Cloud-Native: Tantangan dan Peluang
  188. Java untuk Game Development: Panduan Lengkap Buat Jadi Developer Game Kece
  189. Concurrency di Java: Lebih dari Sekadar Threads
  190. Perbandingan Metode Agile dan Pertanian Organik dalam Pengembangan Perangkat Lunak
  191. 7 Tips untuk Menulis Kode Java yang Lebih Bersih dan Efisien: Panduan Santai Tapi Serius
Published on September 28, 2024
Last updated on May 20, 2025

If you like this post and want to support us, you can support us via buymeacoffee or trakteer.