6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang

6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang

id7 min read • 1434 views

6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang

6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang

Pendahuluan

Laravel merupakan salah satu framework PHP yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para developer web di seluruh dunia. Keunggulan Laravel terletak pada kemudahan penggunaannya, struktur yang rapi, dan dokumentasi yang sangat lengkap. Meski begitu, ada beberapa tips dan trik dalam Laravel yang belum banyak diketahui oleh para penggunanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam tips coding Laravel yang mungkin belum banyak diketahui, lengkap dengan contoh kode.

  1. Menggunakan Custom Helper Functions

Laravel menyediakan banyak fungsi bawaan yang sangat membantu, namun terkadang kita membutuhkan fungsi khusus yang tidak disediakan oleh Laravel. Untuk itu, kita bisa membuat custom helper functions.

Untuk membuat custom helper, pertama-tama buat file baru di direktori `app/Helpers`, misalnya `app/Helpers/CustomHelpers.php`. Kemudian tambahkan fungsi yang diinginkan dalam file tersebut:

```php
<?php


namespace App\Helpers;


class CustomHelpers {
    public static function formatDate($date) {
        return \Carbon\Carbon::parse($date)->format('d-m-Y');
    }
}
```

Selanjutnya, daftarkan file helper tersebut di dalam `composer.json`:

```json
"autoload": {
    "files": [
        "app/Helpers/CustomHelpers.php"
    ]
}
```

Setelah itu, jalankan perintah `composer dump-autoload` untuk memuat ulang file tersebut. Sekarang, Anda bisa menggunakan helper function `formatDate()` di seluruh proyek Anda.

Baca juga

 

  1. Mengoptimalkan Query dengan Eager Loading

Eager loading adalah teknik untuk mengoptimalkan query database dengan memuat hubungan terkait dalam satu query. Ini dapat mengurangi jumlah query yang dieksekusi dan meningkatkan performa aplikasi.

Misalnya, jika Anda memiliki model `Post` yang berelasi dengan model `Comment`, daripada melakukan query untuk setiap komentar dari setiap post, Anda bisa menggunakan eager loading:

```php
$posts = Post::with('comments')->get();
```

Dengan menggunakan eager loading, Laravel akan memuat semua komentar yang terkait dengan setiap post dalam satu query. Ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan melakukan query terpisah untuk setiap post dan komentarnya.

```php
foreach ($posts as $post) {
    foreach ($post->comments as $comment) {
        // ...
    }
}
```

Dengan eager loading, Anda bisa memastikan aplikasi Anda berjalan lebih cepat dan lebih efisien.

 

  1. Memanfaatkan Laravel Telescope untuk Debugging

Laravel Telescope adalah alat debugging yang sangat kuat yang disediakan oleh Laravel. Dengan Telescope, Anda dapat memonitor segala aktivitas dalam aplikasi Laravel Anda, seperti request, query database, job, log, dan lainnya.

Untuk menginstal Telescope, Anda bisa menjalankan perintah berikut:

```bash
composer require laravel/telescope
php artisan telescope:install
php artisan migrate
```

Setelah instalasi selesai, Anda bisa mengakses Telescope melalui URL `/telescope`. Di sini, Anda bisa melihat berbagai aktivitas aplikasi secara real-time dan menganalisisnya untuk menemukan dan memperbaiki bug atau masalah performa.

Dengan Telescope, Anda bisa lebih mudah melacak masalah dalam aplikasi Anda dan meningkatkan kualitas kode yang Anda tulis.

 

  1. Menggunakan Query Scopes untuk Reusabilitas

Query scopes adalah cara untuk mengenkapsulasi logika query yang sering digunakan dalam metode model. Dengan menggunakan query scopes, Anda bisa mengurangi duplikasi kode dan membuat query Anda lebih bersih dan mudah dibaca.

Misalnya, jika Anda sering menggunakan kondisi query untuk memfilter pengguna yang aktif, Anda bisa membuat query scope di dalam model `User`:

```php
<?php


namespace App\Models;


use Illuminate\Database\Eloquent\Builder;
use Illuminate\Database\Eloquent\Model;


class User extends Model
{
    public function scopeActive(Builder $query)
    {
        return $query->where('active', 1);
    }
}
```

Setelah itu, Anda bisa menggunakan query scope `active` di seluruh aplikasi Anda:

```php
$activeUsers = User::active()->get();
```

Dengan query scopes, Anda bisa membuat query yang kompleks menjadi lebih sederhana dan mudah dikelola.

 

  1. Memanfaatkan Event dan Listener

Event dan listener adalah fitur yang sangat berguna untuk mengelola aksi yang terjadi di dalam aplikasi Anda. Dengan menggunakan event dan listener, Anda bisa memisahkan logika aplikasi dan membuatnya lebih modular dan mudah dipelihara.

Misalnya, Anda ingin mengirim email setiap kali pengguna baru mendaftar. Anda bisa membuat event `UserRegistered` dan listener `SendWelcomeEmail`:

```php
// Event
php artisan make:event UserRegistered


// Listener
php artisan make:listener SendWelcomeEmail --event=UserRegistered
```

Di dalam event `UserRegistered`, Anda bisa menambahkan data yang diperlukan:

```php
<?php


namespace App\Events;


use App\Models\User;
use Illuminate\Queue\SerializesModels;


class UserRegistered
{
    use SerializesModels;


    public $user;


    public function __construct(User $user)
    {
        $this->user = $user;
    }
}
```

Di dalam listener `SendWelcomeEmail`, Anda bisa menambahkan logika untuk mengirim email:

```php
<?php


namespace App\Listeners;


use App\Events\UserRegistered;
use Illuminate\Contracts\Queue\ShouldQueue;
use Illuminate\Queue\InteractsWithQueue;
use Mail;


class SendWelcomeEmail
{
    public function handle(UserRegistered $event)
    {
        $user = $event->user;
        Mail::to($user->email)->send(new \App\Mail\WelcomeMail($user));
    }
}
```

Dengan menggunakan event dan listener, Anda bisa membuat aplikasi Anda lebih terstruktur dan mudah dipelihara.

 

  1. Memanfaatkan Soft Deletes

Soft deletes adalah fitur yang memungkinkan Anda untuk "menghapus" data tanpa benar-benar menghapusnya dari database. Dengan menggunakan soft deletes, Anda bisa menjaga integritas data dan memulihkan data yang terhapus jika diperlukan.

Untuk mengaktifkan soft deletes di dalam model, Anda hanya perlu menambahkan trait `SoftDeletes`:

```php
<?php


namespace App\Models;


use Illuminate\Database\Eloquent\Model;
use Illuminate\Database\Eloquent\SoftDeletes;


class Post extends Model
{
    use SoftDeletes;
}
```

Selanjutnya, tambahkan kolom `deleted_at` di tabel yang bersangkutan melalui migrasi:

```php
Schema::table('posts', function (Blueprint $table) {
    $table->softDeletes();
});
```

Dengan soft deletes, Anda bisa "menghapus" data dengan metode `delete()` dan memulihkan data yang terhapus dengan metode `restore()`:

```php
$post = Post::find(1);
$post->delete();


$post->restore();
```

Soft deletes memberikan fleksibilitas lebih dalam mengelola data dan memastikan bahwa data penting tidak hilang secara permanen.

 

Penutup

Dengan mengetahui dan menerapkan tips-tips di atas, Anda bisa meningkatkan kualitas dan efisiensi kode Laravel Anda. Meski beberapa tips ini belum banyak diketahui, mereka dapat memberikan manfaat besar dalam pengembangan aplikasi Anda. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Series: Programming And Coding
  1. Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
  2. Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
  3. 4 Manfaat Coding Untuk Anak
  4. 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
  5. Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
  6. Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
  7. Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
  8. Review Aplikasi Coding Notepad++
  9. Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
  10. 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
  11. Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
  12. 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
  13. Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
  14. Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
  15. Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
  16. Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
  17. Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
  18. Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
  19. 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
  20. 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
  21. 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
  22. 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
  23. Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
  24. Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
  25. Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
  26. 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
  27. 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
  28. 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
  29. 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
  30. 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
  31. Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
  32. Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
  33. Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
  34. Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
  35. 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
  36. 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
  37. 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
  38. Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
  39. 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
  40. 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
  41. 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
  42. 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
  43. 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
  44. 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
  45. 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
  46. 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
  47. 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
  48. 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
  49. 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
  50. 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
  51. Mengenal Tipe Data Enum pada C
  52. 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
  53. Mengenal Struktur Data Array pada C
  54. 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
  55. 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
  56. 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
  57. 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
  58. 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
  59. 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
  60. 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
  61. Tutorial Git 1 : Pengenalan
  62. Tutorial Git 2 : Installasi
  63. Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
  64. 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
  65. 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
  66. 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
  67. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
  68. 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
  69. 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
  70. 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
  71. 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
  72. Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
  73. 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
  74. Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
  75. Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
  76. Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
  77. Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
  78. 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
  79. 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
  80. Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
  81. 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
  82. Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  83. Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
  84. Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
  85. Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
  86. Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
  87. Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
  88. Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
  89. 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
  90. 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
  91. Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
  92. Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
  93. Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
  94. 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
  95. 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
  96. 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
  97. Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
  98. 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
  99. Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
  100. Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
  101. 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
  102. 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
  103. Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
  104. Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
  105. Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
  106. Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
  107. Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
  108. 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
  109. Cara Install NumPy di Berbagai Platform
  110. Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
  111. Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
  112. Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
  113. Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
  114. Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
  115. Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
  116. Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
  117. Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
  118. Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
  119. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
  120. 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
  121. 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
  122. Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
  123. Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
  124. Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
  125. Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
  126. Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
  127. Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
  128. Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
  129. Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
  130. Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
  131. 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
  132. Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
  133. Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
  134. Tutorial CSS: Menggunakan Float untuk Membuat Layout yang Fleksibel
Published on August 11, 2024
Last updated on March 20, 2025

If you like this post and want to support us, you can support us via buymeacoffee or trakteer.