
6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
Pendahuluan
Laravel merupakan salah satu framework PHP yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para developer web di seluruh dunia. Keunggulan Laravel terletak pada kemudahan penggunaannya, struktur yang rapi, dan dokumentasi yang sangat lengkap. Meski begitu, ada beberapa tips dan trik dalam Laravel yang belum banyak diketahui oleh para penggunanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam tips coding Laravel yang mungkin belum banyak diketahui, lengkap dengan contoh kode.
Table of Contents
-
Menggunakan Custom Helper Functions
Laravel menyediakan banyak fungsi bawaan yang sangat membantu, namun terkadang kita membutuhkan fungsi khusus yang tidak disediakan oleh Laravel. Untuk itu, kita bisa membuat custom helper functions.
Untuk membuat custom helper, pertama-tama buat file baru di direktori `app/Helpers
`, misalnya `app/Helpers/CustomHelpers.php
`. Kemudian tambahkan fungsi yang diinginkan dalam file tersebut:
```php
<?php
namespace App\Helpers;
class CustomHelpers {
public static function formatDate($date) {
return \Carbon\Carbon::parse($date)->format('d-m-Y');
}
}
```
Selanjutnya, daftarkan file helper tersebut di dalam `composer.json
`:
```json
"autoload": {
"files": [
"app/Helpers/CustomHelpers.php"
]
}
```
Setelah itu, jalankan perintah `composer dump-autoload
` untuk memuat ulang file tersebut. Sekarang, Anda bisa menggunakan helper function `formatDate()
` di seluruh proyek Anda.
Baca juga
-
Mengoptimalkan Query dengan Eager Loading
Eager loading adalah teknik untuk mengoptimalkan query database dengan memuat hubungan terkait dalam satu query. Ini dapat mengurangi jumlah query yang dieksekusi dan meningkatkan performa aplikasi.
Misalnya, jika Anda memiliki model `Post
` yang berelasi dengan model `Comment
`, daripada melakukan query untuk setiap komentar dari setiap post, Anda bisa menggunakan eager loading:
```php
$posts = Post::with('comments')->get();
```
Dengan menggunakan eager loading, Laravel akan memuat semua komentar yang terkait dengan setiap post dalam satu query. Ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan melakukan query terpisah untuk setiap post dan komentarnya.
```php
foreach ($posts as $post) {
foreach ($post->comments as $comment) {
// ...
}
}
```
Dengan eager loading, Anda bisa memastikan aplikasi Anda berjalan lebih cepat dan lebih efisien.
-
Memanfaatkan Laravel Telescope untuk Debugging
Laravel Telescope adalah alat debugging yang sangat kuat yang disediakan oleh Laravel. Dengan Telescope, Anda dapat memonitor segala aktivitas dalam aplikasi Laravel Anda, seperti request, query database, job, log, dan lainnya.
Untuk menginstal Telescope, Anda bisa menjalankan perintah berikut:
```bash
composer require laravel/telescope
php artisan telescope:install
php artisan migrate
```
Setelah instalasi selesai, Anda bisa mengakses Telescope melalui URL `/telescope
`. Di sini, Anda bisa melihat berbagai aktivitas aplikasi secara real-time dan menganalisisnya untuk menemukan dan memperbaiki bug atau masalah performa.
Dengan Telescope, Anda bisa lebih mudah melacak masalah dalam aplikasi Anda dan meningkatkan kualitas kode yang Anda tulis.
-
Menggunakan Query Scopes untuk Reusabilitas
Query scopes adalah cara untuk mengenkapsulasi logika query yang sering digunakan dalam metode model. Dengan menggunakan query scopes, Anda bisa mengurangi duplikasi kode dan membuat query Anda lebih bersih dan mudah dibaca.
Misalnya, jika Anda sering menggunakan kondisi query untuk memfilter pengguna yang aktif, Anda bisa membuat query scope di dalam model `User
`:
```php
<?php
namespace App\Models;
use Illuminate\Database\Eloquent\Builder;
use Illuminate\Database\Eloquent\Model;
class User extends Model
{
public function scopeActive(Builder $query)
{
return $query->where('active', 1);
}
}
```
Setelah itu, Anda bisa menggunakan query scope `active
` di seluruh aplikasi Anda:
```php
$activeUsers = User::active()->get();
```
Dengan query scopes, Anda bisa membuat query yang kompleks menjadi lebih sederhana dan mudah dikelola.
-
Memanfaatkan Event dan Listener
Event dan listener adalah fitur yang sangat berguna untuk mengelola aksi yang terjadi di dalam aplikasi Anda. Dengan menggunakan event dan listener, Anda bisa memisahkan logika aplikasi dan membuatnya lebih modular dan mudah dipelihara.
Misalnya, Anda ingin mengirim email setiap kali pengguna baru mendaftar. Anda bisa membuat event `UserRegistered
` dan listener `SendWelcomeEmail
`:
```php
// Event
php artisan make:event UserRegistered
// Listener
php artisan make:listener SendWelcomeEmail --event=UserRegistered
```
Di dalam event `UserRegistered
`, Anda bisa menambahkan data yang diperlukan:
```php
<?php
namespace App\Events;
use App\Models\User;
use Illuminate\Queue\SerializesModels;
class UserRegistered
{
use SerializesModels;
public $user;
public function __construct(User $user)
{
$this->user = $user;
}
}
```
Di dalam listener `SendWelcomeEmail
`, Anda bisa menambahkan logika untuk mengirim email:
```php
<?php
namespace App\Listeners;
use App\Events\UserRegistered;
use Illuminate\Contracts\Queue\ShouldQueue;
use Illuminate\Queue\InteractsWithQueue;
use Mail;
class SendWelcomeEmail
{
public function handle(UserRegistered $event)
{
$user = $event->user;
Mail::to($user->email)->send(new \App\Mail\WelcomeMail($user));
}
}
```
Dengan menggunakan event dan listener, Anda bisa membuat aplikasi Anda lebih terstruktur dan mudah dipelihara.
-
Memanfaatkan Soft Deletes
Soft deletes adalah fitur yang memungkinkan Anda untuk "menghapus" data tanpa benar-benar menghapusnya dari database. Dengan menggunakan soft deletes, Anda bisa menjaga integritas data dan memulihkan data yang terhapus jika diperlukan.
Untuk mengaktifkan soft deletes di dalam model, Anda hanya perlu menambahkan trait `SoftDeletes
`:
```php
<?php
namespace App\Models;
use Illuminate\Database\Eloquent\Model;
use Illuminate\Database\Eloquent\SoftDeletes;
class Post extends Model
{
use SoftDeletes;
}
```
Selanjutnya, tambahkan kolom `deleted_at
` di tabel yang bersangkutan melalui migrasi:
```php
Schema::table('posts', function (Blueprint $table) {
$table->softDeletes();
});
```
Dengan soft deletes, Anda bisa "menghapus" data dengan metode `delete()
` dan memulihkan data yang terhapus dengan metode `restore()
`:
```php
$post = Post::find(1);
$post->delete();
$post->restore();
```
Soft deletes memberikan fleksibilitas lebih dalam mengelola data dan memastikan bahwa data penting tidak hilang secara permanen.
Penutup
Dengan mengetahui dan menerapkan tips-tips di atas, Anda bisa meningkatkan kualitas dan efisiensi kode Laravel Anda. Meski beberapa tips ini belum banyak diketahui, mereka dapat memberikan manfaat besar dalam pengembangan aplikasi Anda. Selamat mencoba dan semoga berhasil!
- Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
- Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
- 4 Manfaat Coding Untuk Anak
- 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
- Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
- Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
- Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
- Review Aplikasi Coding Notepad++
- Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
- 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
- Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
- 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
- Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
- Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
- Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
- Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
- Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
- Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
- 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
- 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
- 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
- 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
- Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
- Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
- Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
- 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
- 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
- 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
- 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
- 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
- Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
- Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
- Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
- Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
- 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
- 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
- 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
- Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
- 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
- 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
- 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
- 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
- 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
- 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
- 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
- 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
- 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
- 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
- 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
- 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
- Mengenal Tipe Data Enum pada C
- 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
- Mengenal Struktur Data Array pada C
- 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
- 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
- 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
- 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
- 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
- 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
- 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
- Tutorial Git 1 : Pengenalan
- Tutorial Git 2 : Installasi
- Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
- 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
- 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
- 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
- Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
- 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
- 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
- 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
- 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
- Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
- 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
- Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
- Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
- Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
- Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
- 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
- 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
- Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
- 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
- Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
- Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
- Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
- Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
- Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
- Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
- Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
- 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
- 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
- Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
- Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
- Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
- 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
- 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
- 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
- Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
- 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
- Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
- Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
- 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
- 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
- Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
- Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
- Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
- Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
- Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
- 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
- Cara Install NumPy di Berbagai Platform
- Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
- Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
- Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
- Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
- Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
- Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
- Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
- Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
- Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
- Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
- 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
- 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
- Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
- Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
- Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
- Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
- Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
- Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
- Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
- Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
- Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
- 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
- Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
- Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
- Tutorial CSS: Menggunakan Float untuk Membuat Layout yang Fleksibel
Last updated on March 20, 2025