
5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
SQL (Structured Query Language) adalah salah satu bahasa pemrograman paling penting dalam dunia data science. Sebagai bahasa standar yang digunakan untuk berinteraksi dengan basis data relasional, SQL memungkinkan kita untuk menyimpan, mengelola, dan mengambil data dari database dengan mudah. Bagi pemula, mempelajari SQL bisa menjadi langkah awal yang sangat bermanfaat untuk memahami data secara lebih dalam dan menerapkan analisis data pada skala yang lebih besar. Artikel ini akan membahas 5 langkah mudah untuk memulai pemrograman SQL bagi pemula, terutama mereka yang tertarik dengan data science.
Table of Contents
-
Kenali Dasar-Dasar SQL dan Fungsinya
Langkah pertama untuk memulai perjalanan belajar SQL adalah memahami dasar-dasar bahasa ini. SQL digunakan untuk mengelola, dan memanipulasi data dalam database relasional. Database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel yang terhubung satu sama lain berdasarkan relasi tertentu, dan SQL menyediakan cara untuk mengakses, menyaring, dan memodifikasi data tersebut.
Berikut adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami dalam SQL:
- Tabel: Merupakan struktur dasar untuk menyimpan data. Setiap tabel berisi baris (record) dan kolom (field).
- Query: Permintaan yang kita buat untuk mengambil atau memanipulasi data dari database.
- Select: Perintah yang paling dasar dan umum digunakan untuk mengambil data dari tabel. Misalnya, `
SELECT * FROM nama_tabel
` akan menampilkan semua data dari tabel yang dimaksud. - Insert, Update, Delete: Ini adalah tiga perintah utama dalam SQL untuk menambah data ke dalam tabel, memperbarui data yang ada, dan menghapus data dari tabel.
Untuk pemula, sangat penting untuk menguasai perintah dasar seperti `SELECT
`, `INSERT
`, `UPDATE
`, dan `DELETE
` karena mereka akan menjadi fondasi dari sebagian besar operasi SQL yang Anda lakukan di masa mendatang.
Baca Juga
-
Memahami Struktur dan Cara Kerja Database Relasional
Sebelum mulai menulis kode SQL, pemahaman dasar tentang bagaimana database relasional bekerja sangat penting. Dalam data science, kita sering berurusan dengan data yang tersimpan di database relasional seperti MySQL, PostgreSQL, atau SQLite. Pada dasarnya, Database relasional menyimpan data dalam bentuk tabel yang terdiri dari baris dan kolom.
Kolom dalam tabel mewakili atribut data, sementara baris mewakili setiap record atau entri data. Tabel dalam database bisa saling terhubung menggunakan kunci (keys), di mana ada dua jenis kunci penting:
- Primary Key: Kunci utama yang unik untuk setiap record dalam tabel.
- Foreign Key: Kunci yang digunakan untuk membuat relasi antar tabel dengan merujuk ke kunci utama di tabel lain.
Misalnya, dalam database tentang penjualan produk, kita bisa memiliki tabel yang berisi informasi produk, tabel lain yang berisi informasi pelanggan, dan tabel ketiga yang berisi informasi penjualan. Relasi antar tabel ini memungkinkan kita untuk menjalankan query yang kompleks, seperti mengambil data penjualan berdasarkan pelanggan atau produk tertentu.
-
Mulai Menulis Query Dasar
Setelah memahami struktur database dan perintah dasar SQL, langkah berikutnya adalah mulai menulis query sederhana. Salah satu query paling mendasar dalam SQL adalah perintah `SELECT
`. Perintah ini digunakan untuk mengambil data dari satu, atau lebih tabel.
Contoh query sederhana:
```sql
SELECT * FROM customers;
```
Query di atas akan mengambil semua data dari dalam tabel "customers". Namun, dalam situasi nyata, kita sering kali tidak memerlukan semua kolom atau baris dari tabel. SQL memungkinkan kita untuk menyaring data yang ingin ditampilkan menggunakan perintah `WHERE
`.
Contoh query dengan filter:
```sql
SELECT name, email FROM customers WHERE country = 'USA';
```
Query ini hanya akan menampilkan nama dan email dari pelanggan yang berasal dari Amerika Serikat. Seiring waktu, Anda bisa memperluas kemampuan query dengan menambahkan kondisi lebih kompleks menggunakan operator seperti `AND
`, `OR
`, serta mengurutkan data dengan `ORDER BY
`.
Selain itu, Untuk pemula penting juga untuk memahami penggunaan fungsi-fungsi agregat dalam SQL seperti `COUNT
`, `SUM
`, `AVG
`, `MIN
`, dan `MAX
`. Fungsi ini sangat berguna ketika Anda ingin menghitung jumlah data, rata-rata nilai, atau menemukan nilai maksimum/minimum dari data yang Anda miliki.
Contoh penggunaan fungsi agregat:
```sql
SELECT COUNT(*) FROM orders WHERE status = 'completed';
```
Query ini akan menghitung berapa banyak pesanan yang statusnya "completed".
-
Pelajari Join untuk Menggabungkan Data dari Beberapa Tabel
Salah satu kemampuan paling kuat dari SQL adalah kemampuannya untuk menggabungkan data dari beberapa tabel menggunakan JOIN. Pada kenyataannya, data dalam database sering kali tersebar di beberapa tabel yang terhubung melalui relasi kunci. Untuk mengambil data dari lebih dari satu tabel, kita menggunakan perintah JOIN.
Ada beberapa jenis JOIN yang penting untuk dipahami, yaitu:
- INNER JOIN: Mengambil hanya data yang memiliki kecocokan di kedua tabel tersebut.
- LEFT JOIN: Mengambil semua data dari tabel kiri, dan yang cocok dari tabel kanan.
- RIGHT JOIN: Mengambil semua data dari tabel kanan dan yang cocok dari tabel kiri.
- FULL JOIN: Mengambil semua data dari kedua tabel, Baik yang cocok maupun yang tidak.
Contoh query dengan JOIN:
```sql
SELECT orders.order_id, customers.name, orders.total_amount
FROM orders
INNER JOIN customers ON orders.customer_id = customers.customer_id;
```
Query ini akan menggabungkan data dari tabel "orders" dan "customers" berdasarkan kecocokan nilai `customer_id
` di kedua tabel, lalu menampilkan data pesanan beserta nama pelanggan.
JOIN sangat penting untuk analisis data yang melibatkan lebih dari satu tabel. Di dunia nyata, Anda akan sering menggunakan JOIN untuk menghubungkan berbagai sumber data agar analisis menjadi lebih komprehensif.
-
Latih Diri dengan Studi Kasus dan Proyek Nyata
Seperti halnya mempelajari keterampilan baru, semakin sering Anda berlatih, semakin mahir Anda dalam SQL. Salah satu cara terbaik untuk belajar SQL adalah dengan menerapkan pengetahuan Anda pada studi kasus nyata atau proyek data science. Mulailah dengan dataset yang relatif sederhana, seperti data penjualan, data pelanggan, atau data inventaris, dan cobalah untuk menulis query yang menjawab pertanyaan bisnis yang relevan.
Misalnya, cobalah menulis query untuk menjawab pertanyaan seperti:
- Berapa total penjualan produk tertentu di bulan tertentu?
- Siapa pelanggan dengan pembelian tertinggi?
- Berapa rata-rata jumlah produk yang terjual setiap bulan?
Dengan mengerjakan studi kasus ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana SQL dapat digunakan untuk menganalisis data secara praktis. Platform pembelajaran seperti Kaggle, Mode Analytics, atau SQLZoo menyediakan latihan dan tantangan SQL yang dirancang untuk pemula hingga level menengah.
Kesimpulan
Mempelajari SQL adalah langkah penting bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia data science. Bahasa ini memberi Anda kemampuan untuk berinteraksi langsung dengan data, yang merupakan keterampilan inti dalam analisis data. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas—mulai dari memahami dasar SQL, struktur database relasional, menulis query dasar, menguasai JOIN, hingga berlatih dengan studi kasus nyata—Anda akan membangun fondasi yang kuat dalam SQL.
Untuk pemula, SQL mungkin tampak menantang pada awalnya, tetapi dengan latihan yang konsisten dan pemahaman yang bertahap, Anda akan segera menguasainya dan bisa menggunakannya untuk menganalisis data dalam skala yang lebih besar. Jadi, jangan takut untuk memulai! SQL akan menjadi alat yang sangat berguna dalam perjalanan Anda di dunia data science.
- Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
- Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
- 4 Manfaat Coding Untuk Anak
- 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
- Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
- Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
- Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
- Review Aplikasi Coding Notepad++
- Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
- 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
- Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
- 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
- Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
- Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
- Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
- Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
- Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
- Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
- 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
- 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
- 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
- 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
- Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
- Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
- Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
- 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
- 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
- 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
- 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
- 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
- Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
- Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
- Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
- Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
- 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
- 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
- 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
- Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
- 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
- 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
- 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
- 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
- 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
- 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
- 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
- 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
- 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
- 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
- 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
- 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
- Mengenal Tipe Data Enum pada C
- 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
- Mengenal Struktur Data Array pada C
- 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
- 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
- 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
- 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
- 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
- 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
- 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
- Tutorial Git 1 : Pengenalan
- Tutorial Git 2 : Installasi
- Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
- 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
- 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
- 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
- Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
- 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
- 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
- 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
- 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
- Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
- 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
- Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
- Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
- Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
- Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
- 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
- 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
- Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
- 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
- Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
- Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
- Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
- Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
- Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
- Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
- Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
- 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
- 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
- Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
- Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
- Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
- 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
- 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
- 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
- Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
- 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
- Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
- Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
- 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
- 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
- Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
- Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
- Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
- Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
- Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
- 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
- Cara Install NumPy di Berbagai Platform
- Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
- Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
- Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
- Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
- Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
- Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
- Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
- Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
- Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
- Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
- 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
- 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
- Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
- Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
- Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
- Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
- Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
- Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
- Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
- Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
- Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
- 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
- Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
- Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
Last updated on March 20, 2025