5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science

5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science

id8 min read • 824 views

5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science

5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science

SQL (Structured Query Language) adalah salah satu bahasa pemrograman paling penting dalam dunia data science. Sebagai bahasa standar yang digunakan untuk berinteraksi dengan basis data relasional, SQL memungkinkan kita untuk menyimpan, mengelola, dan mengambil data dari database dengan mudah. Bagi pemula, mempelajari SQL bisa menjadi langkah awal yang sangat bermanfaat untuk memahami data secara lebih dalam dan menerapkan analisis data pada skala yang lebih besar. Artikel ini akan membahas 5 langkah mudah untuk memulai pemrograman SQL bagi pemula, terutama mereka yang tertarik dengan data science.

  1. Kenali Dasar-Dasar SQL dan Fungsinya

Langkah pertama untuk memulai perjalanan belajar SQL adalah memahami dasar-dasar bahasa ini. SQL digunakan untuk mengelola, dan memanipulasi data dalam database relasional. Database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel yang terhubung satu sama lain berdasarkan relasi tertentu, dan SQL menyediakan cara untuk mengakses, menyaring, dan memodifikasi data tersebut.

Berikut adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami dalam SQL:

  • Tabel: Merupakan struktur dasar untuk menyimpan data. Setiap tabel berisi baris (record) dan kolom (field).
  • Query: Permintaan yang kita buat untuk mengambil atau memanipulasi data dari database.
  • Select: Perintah yang paling dasar dan umum digunakan untuk mengambil data dari tabel. Misalnya, `SELECT * FROM nama_tabel` akan menampilkan semua data dari tabel yang dimaksud.
  • Insert, Update, Delete: Ini adalah tiga perintah utama dalam SQL untuk menambah data ke dalam tabel, memperbarui data yang ada, dan menghapus data dari tabel.

Untuk pemula, sangat penting untuk menguasai perintah dasar seperti `SELECT`, `INSERT`, `UPDATE`, dan `DELETE` karena mereka akan menjadi fondasi dari sebagian besar operasi SQL yang Anda lakukan di masa mendatang.

Baca Juga

 

  1. Memahami Struktur dan Cara Kerja Database Relasional

Sebelum mulai menulis kode SQL, pemahaman dasar tentang bagaimana database relasional bekerja sangat penting. Dalam data science, kita sering berurusan dengan data yang tersimpan di database relasional seperti MySQL, PostgreSQL, atau SQLite. Pada dasarnya, Database relasional menyimpan data dalam bentuk tabel yang terdiri dari baris dan kolom.

Kolom dalam tabel mewakili atribut data, sementara baris mewakili setiap record atau entri data. Tabel dalam database bisa saling terhubung menggunakan kunci (keys), di mana ada dua jenis kunci penting:

  • Primary Key: Kunci utama yang unik untuk setiap record dalam tabel.
  • Foreign Key: Kunci yang digunakan untuk membuat relasi antar tabel dengan merujuk ke kunci utama di tabel lain.

Misalnya, dalam database tentang penjualan produk, kita bisa memiliki tabel yang berisi informasi produk, tabel lain yang berisi informasi pelanggan, dan tabel ketiga yang berisi informasi penjualan. Relasi antar tabel ini memungkinkan kita untuk menjalankan query yang kompleks, seperti mengambil data penjualan berdasarkan pelanggan atau produk tertentu.

 

  1. Mulai Menulis Query Dasar

Setelah memahami struktur database dan perintah dasar SQL, langkah berikutnya adalah mulai menulis query sederhana. Salah satu query paling mendasar dalam SQL adalah perintah `SELECT`. Perintah ini digunakan untuk mengambil data dari satu, atau lebih tabel.

Contoh query sederhana:

```sql
SELECT * FROM customers;
```

Query di atas akan mengambil semua data dari dalam tabel "customers". Namun, dalam situasi nyata, kita sering kali tidak memerlukan semua kolom atau baris dari tabel. SQL memungkinkan kita untuk menyaring data yang ingin ditampilkan menggunakan perintah `WHERE`.

 

Contoh query dengan filter:

```sql
SELECT name, email FROM customers WHERE country = 'USA';
```

Query ini hanya akan menampilkan nama dan email dari pelanggan yang berasal dari Amerika Serikat. Seiring waktu, Anda bisa memperluas kemampuan query dengan menambahkan kondisi lebih kompleks menggunakan operator seperti `AND`, `OR`, serta mengurutkan data dengan `ORDER BY`.

Selain itu, Untuk pemula penting juga untuk memahami penggunaan fungsi-fungsi agregat dalam SQL seperti `COUNT`, `SUM`, `AVG`, `MIN`, dan `MAX`. Fungsi ini sangat berguna ketika Anda ingin menghitung jumlah data, rata-rata nilai, atau menemukan nilai maksimum/minimum dari data yang Anda miliki.

Contoh penggunaan fungsi agregat:

```sql
SELECT COUNT(*) FROM orders WHERE status = 'completed';
```

Query ini akan menghitung berapa banyak pesanan yang statusnya "completed".

 

  1. Pelajari Join untuk Menggabungkan Data dari Beberapa Tabel

Salah satu kemampuan paling kuat dari SQL adalah kemampuannya untuk menggabungkan data dari beberapa tabel menggunakan JOIN. Pada kenyataannya, data dalam database sering kali tersebar di beberapa tabel yang terhubung melalui relasi kunci. Untuk mengambil data dari lebih dari satu tabel, kita menggunakan perintah JOIN.

Ada beberapa jenis JOIN yang penting untuk dipahami, yaitu:

  • INNER JOIN: Mengambil hanya data yang memiliki kecocokan di kedua tabel tersebut.
  • LEFT JOIN: Mengambil semua data dari tabel kiri, dan yang cocok dari tabel kanan.
  • RIGHT JOIN: Mengambil semua data dari tabel kanan dan yang cocok dari tabel kiri.
  • FULL JOIN: Mengambil semua data dari kedua tabel, Baik yang cocok maupun yang tidak.

Contoh query dengan JOIN:

```sql
SELECT orders.order_id, customers.name, orders.total_amount
FROM orders
INNER JOIN customers ON orders.customer_id = customers.customer_id;
```

Query ini akan menggabungkan data dari tabel "orders" dan "customers" berdasarkan kecocokan nilai `customer_id` di kedua tabel, lalu menampilkan data pesanan beserta nama pelanggan.

JOIN sangat penting untuk analisis data yang melibatkan lebih dari satu tabel. Di dunia nyata, Anda akan sering menggunakan JOIN untuk menghubungkan berbagai sumber data agar analisis menjadi lebih komprehensif.

 

  1. Latih Diri dengan Studi Kasus dan Proyek Nyata

Seperti halnya mempelajari keterampilan baru, semakin sering Anda berlatih, semakin mahir Anda dalam SQL. Salah satu cara terbaik untuk belajar SQL adalah dengan menerapkan pengetahuan Anda pada studi kasus nyata atau proyek data science. Mulailah dengan dataset yang relatif sederhana, seperti data penjualan, data pelanggan, atau data inventaris, dan cobalah untuk menulis query yang menjawab pertanyaan bisnis yang relevan.

Misalnya, cobalah menulis query untuk menjawab pertanyaan seperti:

  • Berapa total penjualan produk tertentu di bulan tertentu?
  • Siapa pelanggan dengan pembelian tertinggi?
  • Berapa rata-rata jumlah produk yang terjual setiap bulan?

Dengan mengerjakan studi kasus ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana SQL dapat digunakan untuk menganalisis data secara praktis. Platform pembelajaran seperti Kaggle, Mode Analytics, atau SQLZoo menyediakan latihan dan tantangan SQL yang dirancang untuk pemula hingga level menengah.

 

Kesimpulan

Mempelajari SQL adalah langkah penting bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia data science. Bahasa ini memberi Anda kemampuan untuk berinteraksi langsung dengan data, yang merupakan keterampilan inti dalam analisis data. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas—mulai dari memahami dasar SQL, struktur database relasional, menulis query dasar, menguasai JOIN, hingga berlatih dengan studi kasus nyata—Anda akan membangun fondasi yang kuat dalam SQL.

Untuk pemula, SQL mungkin tampak menantang pada awalnya, tetapi dengan latihan yang konsisten dan pemahaman yang bertahap, Anda akan segera menguasainya dan bisa menggunakannya untuk menganalisis data dalam skala yang lebih besar. Jadi, jangan takut untuk memulai! SQL akan menjadi alat yang sangat berguna dalam perjalanan Anda di dunia data science.

Series: Programming And Coding
  1. Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
  2. Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
  3. 4 Manfaat Coding Untuk Anak
  4. 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
  5. Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
  6. Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
  7. Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
  8. Review Aplikasi Coding Notepad++
  9. Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
  10. 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
  11. Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
  12. 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
  13. Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
  14. Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
  15. Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
  16. Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
  17. Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
  18. Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
  19. 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
  20. 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
  21. 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
  22. 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
  23. Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
  24. Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
  25. Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
  26. 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
  27. 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
  28. 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
  29. 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
  30. 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
  31. Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
  32. Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
  33. Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
  34. Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
  35. 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
  36. 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
  37. 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
  38. Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
  39. 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
  40. 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
  41. 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
  42. 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
  43. 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
  44. 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
  45. 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
  46. 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
  47. 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
  48. 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
  49. 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
  50. 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
  51. Mengenal Tipe Data Enum pada C
  52. 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
  53. Mengenal Struktur Data Array pada C
  54. 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
  55. 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
  56. 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
  57. 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
  58. 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
  59. 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
  60. 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
  61. Tutorial Git 1 : Pengenalan
  62. Tutorial Git 2 : Installasi
  63. Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
  64. 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
  65. 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
  66. 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
  67. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
  68. 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
  69. 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
  70. 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
  71. 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
  72. Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
  73. 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
  74. Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
  75. Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
  76. Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
  77. Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
  78. 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
  79. 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
  80. Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
  81. 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
  82. Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  83. Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
  84. Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
  85. Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
  86. Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
  87. Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
  88. Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
  89. 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
  90. 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
  91. Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
  92. Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
  93. Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
  94. 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
  95. 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
  96. 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
  97. Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
  98. 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
  99. Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
  100. Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
  101. 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
  102. 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
  103. Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
  104. Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
  105. Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
  106. Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
  107. Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
  108. 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
  109. Cara Install NumPy di Berbagai Platform
  110. Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
  111. Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
  112. Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
  113. Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
  114. Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
  115. Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
  116. Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
  117. Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
  118. Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
  119. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
  120. 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
  121. 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
  122. Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
  123. Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
  124. Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
  125. Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
  126. Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
  127. Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
  128. Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
  129. Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
  130. Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
  131. 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
  132. Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
  133. Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
Published on November 27, 2024
Last updated on March 20, 2025

If you like this post and want to support us, you can support us via buymeacoffee or trakteer.