
4 Perbandingan Internet Kabel dan Satelit
4 Perbandingan Internet Kabel dan Satelit
Di Indonesia, pilihan layanan internet semakin beragam dengan kehadiran provider kabel terkemuka seperti Biznet, IndiHome, dan First Media. Namun, belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan kemunculan internet satelit, terutama setelah Starlink milik Elon Musk resmi hadir di tanah air. Perbandingan antara internet satelit dan internet kabel menjadi perbincangan menarik, mengingat masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Kami telah merangkum perbandingan ini untuk memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pembaca.
Table of Contents
Ketersediaan
Starlink, inisiatif konektivitas internet dari Elon Musk, memperkenalkan pendekatan revolusioner dengan memanfaatkan jaringan satelit orbit rendah. Langkah ini muncul sebagai respons terhadap kesenjangan konektivitas global yang masih ada di banyak wilayah, termasuk di Indonesia. Dengan teknologi ini, Starlink menjanjikan akses internet yang luas dan andal, yang tidak hanya terbatas pada kota-kota besar tetapi juga mencakup daerah-daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) di negara ini.
Di sisi lain, infrastruktur internet kabel tradisional memerlukan jaringan kabel bawah tanah yang membutuhkan investasi besar dan waktu instalasi yang panjang. Hal ini menjadikan tantangan tersendiri untuk menyediakan konektivitas yang serupa di daerah-daerah terpencil. Dengan Starlink, teknologi ini dapat mengatasi hambatan tersebut dengan menyediakan akses internet melalui satelit, yang lebih fleksibel dalam penyebarannya.
Kehadiran Starlink di Indonesia tidak hanya mengubah paradigma konektivitas internet secara teknologi, tetapi juga berpotensi mengurangi kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan. Dengan memanfaatkan satelit, Starlink memberikan harapan untuk meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit terjangkau oleh infrastruktur kabel bawah tanah. Ini merupakan langkah maju yang signifikan menuju inklusi digital yang lebih merata di Indonesia.
Baca Juga
Instalasi
Sebelum memulai perbandingan lebih lanjut antara internet kabel dan internet satelit seperti Starlink, penting untuk memahami proses instalasi keduanya. Di Indonesia, layanan internet kabel umumnya menyertakan biaya pemasangan dalam paketnya. Ini berarti provider akan mengirim teknisi untuk memasang infrastruktur kabel dan mengaktifkan layanan di rumah pelanggan.
Di sisi lain, untuk internet satelit seperti Starlink, harga paket tidak termasuk biaya instalasi. Artinya, pengguna perlu memasang perangkat internet sendiri, seperti VSAT (Very Small Aperture Terminal) atau perangkat penerima sinyal berbentuk parabola. Proses ini melibatkan pemasangan perangkat di luar ruangan yang menghadap ke langit, untuk menerima sinyal dari satelit Starlink.
Perbedaan ini mencerminkan karakteristik masing-masing teknologi. Instalasi internet kabel menekankan pada infrastruktur fisik yang rumit dan memerlukan tenaga teknisi terlatih. Sementara instalasi Starlink lebih menekankan pada kesiapan pengguna dalam mengatur dan memasang perangkat penerima sinyal, yang pada akhirnya dapat memberikan fleksibilitas dalam lokasi penggunaan, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh kabel bawah tanah.
Pemahaman ini penting sebagai dasar untuk mempertimbangkan aspek-aspek lain dari kedua teknologi ini, seperti kecepatan, reliabilitas, dan biaya jangka panjang.
Penyaluran Data
Internet kabel mentransmisikan data melalui kabel coaxial bawah tanah yang mengandung serat tembaga di dalamnya, dilapisi dengan lapisan insulasi luar. Proses transmisi data melibatkan beberapa tahap: data dikirim dari pusat data dalam bentuk angka biner (1 dan 0), kemudian dikirim melalui jaringan kabel ke router, yang selanjutnya memancarkan sinyal ke perangkat pengguna.
Di sisi lain, internet satelit menggunakan metode transmisi yang berbeda. Data dikirim melalui gelombang radio yang dipancarkan oleh satelit saat berada dalam orbit di sekitar Bumi. Teknologi ini memungkinkan transmisi data tanpa perlu melewati kabel fisik seperti yang digunakan dalam internet kabel.
Kelebihan utama dari transmisi via satelit adalah kemudahan dalam mengatasi hambatan geografis dan infrastruktur yang sulit dijangkau oleh kabel bawah tanah. Hal ini membuat internet satelit menjadi pilihan yang menarik untuk daerah-daerah terpencil atau terluar di mana instalasi kabel menjadi tidak ekonomis atau tidak memungkinkan.
Namun, meskipun transmisi via satelit memiliki keunggulan dalam aksesibilitas geografis, ada juga beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan seperti keterbatasan dalam bandwidth dan latensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan internet kabel. Perkembangan terbaru dalam teknologi satelit seperti yang dipersembahkan oleh Starlink terus berusaha untuk mengatasi beberapa masalah ini dengan memperkenalkan satelit orbit rendah dan meningkatkan performa jaringannya.
Kecepatan
Internet kabel adalah salah satu teknologi konektivitas yang telah terbukti memberikan kecepatan tinggi, latensi rendah, dan stabilitas yang sangat diandalkan. Dengan menggunakan infrastruktur kabel coaxial bawah tanah yang dilengkapi dengan serat tembaga dan lapisan insulasi, internet kabel mampu mentransmisikan data dengan efisiensi tinggi. Proses transmisi data dimulai dari data center yang mengubah informasi ke dalam format angka biner (1 dan 0), kemudian mengirimkannya melalui jaringan kabel menuju router. Router ini kemudian memancarkan sinyal internet ke perangkat pengguna, seperti komputer, smartphone, atau perangkat lainnya di rumah atau kantor.
Kecepatan yang ditawarkan oleh internet kabel sangat impresif, mencapai hingga 2.000 Mbps (megabit per detik) atau bahkan lebih, tergantung pada paket layanan yang dipilih dan kondisi jaringan lokal. Hal ini membuat internet kabel sangat cocok digunakan untuk aktivitas yang membutuhkan bandwidth besar, seperti streaming video dalam resolusi tinggi, gaming online dengan respons cepat, serta download dan upload file yang besar dalam waktu singkat.
Di sisi lain, internet satelit menawarkan pendekatan yang berbeda dalam menyediakan akses internet. Teknologi ini menggunakan satelit yang mengorbit di luar angkasa untuk mentransmisikan data melalui gelombang radio. Meskipun memiliki cakupan yang lebih luas dan dapat diakses di daerah terpencil atau terluar yang sulit dijangkau oleh internet kabel, internet satelit memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah kecepatan yang cenderung lebih lambat dibandingkan dengan internet kabel, dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 25 Mbps hingga 150 Mbps tergantung pada layanan dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi sinyal satelit.
Latensi atau delay dalam respon juga menjadi masalah umum dalam internet satelit, karena data harus melakukan perjalanan yang jauh ke dan dari satelit di luar angkasa. Hal ini dapat mempengaruhi pengalaman pengguna dalam aplikasi real-time seperti video call atau gaming online yang membutuhkan respons instan.
Meskipun demikian, internet satelit, terutama dengan kemajuan teknologi seperti Starlink yang menggunakan satelit orbit rendah, terus berusaha untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi keterbatasan-keterbatasan ini. Satelit orbit rendah memungkinkan latensi yang lebih rendah dibandingkan dengan satelit geostasioner tradisional, serta meningkatkan kecepatan data yang dapat diterima oleh pengguna.
Pilihan antara internet kabel dan internet satelit seringkali tergantung pada lokasi geografis pengguna dan kebutuhan spesifik mereka terhadap kecepatan, latensi, dan ketersediaan layanan. Di daerah perkotaan dengan infrastruktur kabel yang baik, internet kabel sering menjadi pilihan utama karena kecepatan dan stabilitasnya yang tinggi. Sementara itu, di daerah pedesaan atau terpencil di mana infrastruktur kabel tidak tersedia, internet satelit dapat menjadi solusi yang tepat untuk mendapatkan akses internet yang cukup handal meskipun dengan beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan.
- Rekomendasi 4 Website Penyedia Template PowerPoint Gratis
- Cara Memanfaatkan ChatGPT Untuk Youtuber
- ChatGPT Uji Coba Fitur Uji Coba Percakapan
- Rekomendasi Website Untuk Unduh Lagu Bebas Hak Cipta
- Rekomendasi 4 AIO Cooler Terbaik Untuk CPU
- 4 Tool Cyber Security Untuk Keamanan Tingkat Tinggi
- Optimalisasi Saluran Komunikasi: Dampak Cloud Messaging pada Bisnis
- Pengertian dan Tahap-tahap Waterfall: Fondasi Penting dalam Pengembangan Perangkat Lunak
- 4 Pengaruh RAM dan ROM Pada Smartphone
- Rekomendasi 4 Browser Terbaik Untuk MacOS
- 4 Syarat dengan Kategori PWA
- Apa Itu DeepFake dan Cara Kerjanya
- Memahami Teknologi WebRTC: Pengaruhnya terhadap Inovasi Komunikasi di Internet
- Rekomendasi 4 Tool AI Untuk Menjernihkan Foto
- Fakta Menarik Teknologi 6G : Lebih Cepat dari 5G ?
- Alasan Penting Matematika Dalam Pengembangan Dunia IT
- 4 Alasan Kenapa Orang India Jago Dibidang IT
- Fitur-fitur Wajib Harus Dimiliki Antivirus Sekarang
- Teknologi 101 :Apa Itu Wireless Charging ?
- 5 Jenis Teknologi Untuk Memprediksi Sesuatu
- 4 Rekomendasi Aplikasi Update Driver Otomatis Untuk Windows
- 4 Industri Yang Sering Terkena Serangan Cyber Di Indonesia
- Cara Unduh Reels IG Tanpa Aplikasi
- 4 Fakta Kontroversial AI Recall Dari Microsoft
- GMOs: Teknologi Genetik untuk Masa Depan Pangan
- Teknologi 101 : Apa Itu Baterai Grafena ?
- Keunggulan 3D Biometric: Solusi Canggih untuk Tantangan Identifikasi Masa Kini
- 4 Aplikasi Teknologi Elektronik Fleksibel dan Dapat Dilipat
- Fitur-fitur ADAS Yang Perlu Diketahui
- Cara Menemukan Semua Akun Yang Tertaut Email
- Mengenal Teknologi VAR dan Kegunaannya
- 4 AI untuk Bikin CV Secara Otomatis dan ATS Friendly
- Uji Penetrasi Berdasarkan Komponen yang Ditargetkan
- Perkembangan Terbaru dalam Teknologi Sensor Gas untuk Keamanan Rumah dan Industri
- 5 Cara IoT Mengubah Cara Kita Hidup Sehari-hari
- 4 Peluang Kerja Di bidang Cyber Security
- 4 Fitur Terbaru IOS 18
- Jenis-jenis Data Konsumen Yang Sering Dimanfaatkan Pemilik Bisnis
- Cara Menghubungkan Hp Ke TV
- Tips Memilih Mousepad Gaming
- 4 Cara Merubah Foto Jadi PDF
- 4 Teknologi Zaman Kuno Yang Masih Dipakai Zaman Sekarang
- Cara Mencerahkan Video Untuk Unggahan WhatsApp
- Rekomendasi 4 Platform AI Paket Lengkap Untuk Tingkatkan Produktifitas
- Keunggulan Chipset Snapdragon 8 Gen 2
- Fakta Dream Machine AI : Bisa Buat Video Realistis ?
- Lebih Dalam Tentang Teknologi ISP Untuk Fotografi
- Cara Cek Umur Kartu Indosat
- 4 Perbandingan Internet Kabel dan Satelit
- Tutorial Lengkap: Memperbaiki Masalah Bootloop pada Samsung A10s
- Apa itu Teknologi Radar ? Bagaimana Cara Kerjanya ?
- Cara Memulai Jasa Asisten Virtual
- 5 Perusahaan Teknologi Terbesar Di Dunia
- 4 Perbedaan Software dan Hardware
- Berkenalan dengan Teknologi TWS
- 10 Rekomendasi TWS Gaming Terbaik Android 2024
- 6 Tips Terhindar Dari Serangan Ransomware
- 6 Tips Menjaga Speaker Agar Tidak Rusak
- 4 Cara Test Speed IndiHome
- 6 Ciri Email Phising
- Rekomendasi 5 CCTV Bohlam Mulai 140 Ribuan
- 6 Teknologi Dalam Bidang Kecantikan
- 7 Alasan Menghindari Penggunaan Extension Password Manager di Browser
- Penerapan Augmented Reality Dalam Bidang Kecantikan
- 6 Bidang Industri yang Membutuhkan Ahli IT
- 5 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Dark Web
- 7 Rekomendasi Power Bank 20.000mAh untuk Driver Ojol
- 6 Tools Untuk Melihat Versi Lama Dari Sebuah Web
- 7 Layanan Email Untuk Blokir Spam
- 7 Alasan Mengapa Enkripsi End-to-End Penting untuk Privasi Anda
- 6 Tokoh IT Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
- 6 Hal Yang Bisa Terjadi Apabila Robot Mengambil Pekerjaan Manusia
- 5 Ciri-Ciri Telepon Scammer
- Mengenal Lebih Dalam GPS
- 5 Tips Melacak Nomor Penipu
- Rekomendasi 5 Tool AI Untuk Buat PPT Otomatis
- 6 Perbedaan Tipe Komputasi Awan
- Rekomendasi 4 AI Untuk Hapus Objek Foto dan Video
- 6 Fakta Tentang Artificial Neural Networks
- 6 Fakta Tentang Cara Kerja AI Pembuatan Gambar
- 6 Fakta Tentang Teknologi Reconfigurable Intelligent Surfaces
- 6 Fakta Menarik Teknologi Elastocalorics
- 6 Fakta Penerapan Machine Learning Pada Game
- 5 Teknologi Futuristik yang Jarang Diketahui Orang Lain
- 5 Teknologi Untuk Solusi Energi Global
- 5 Fakta Menarik Gemini Live, Asisten AI Canggih dari Google
- 6 Chipset HP Terbaik Tahun 2024
- 6 Tips Memilih Headphone dengan Teknologi Noise Cancellation yang Tepat
- Dari Olahraga ke Medis: 6 Aplikasi Optical Heart Sensor yang Mengesankan
- 4 Smartwatch dengan Fitur Voice Assistant: Memudahkan Aktivitas Sehari-hari
- 6 Fakta Tentang Chipset MediaTek yang Perlu Anda Ketahui
- 6 Fakta Tentang Chipset Snapdragon yang Perlu Anda Ketahui
- 4 Fakta Virus Trojan Horse
- 6 Tips Menghindari Risiko Serangan Virus Trojan Horse
- Rekomendasi 5 Chipset Hp Terbaik 2024
- 6 Tips iPhone Aman Digunakan Untuk Lansia
- 6 Teknologi Paling Mutakhir Dalam Bidang Olahraga
- 5 Cara Mengidentifikasi dan Menangani Serangan DDoS
- Rekomendasi 4 AI Untuk Menjawab Pertanyaan Umum
- Cara Kerja Kecerdasan Buatan Penjawab Soal Pengetahuan Umum
- 6 Cara Kerja AI Untuk Memecahkan Masalah Matematika
- 6 Inovasi Terbaru dalam Dunia Keamanan IT yang Wajib Anda Ketahui
- 4 Fitur Capcut Agar Video Terlihat Profesional
- Cara Digital Decluttering Pada Smartphone
- 6 Cara Mengidentifikasi LSI Keywords yang Efektif
- Tools yang Harus Dimiliki untuk Mempermudah Pekerjaan Translator
- Rekomendasi 6 Tool SEO Research Gratis
- 4 Kesan Pertama yang Umum saat Pemula Belajar Data Science
- Cara Efektif Menurunkan Bounce Rate Website Anda
- Cara Agar Halaman Web Terindeks Google dengan Efektif
- Tiga Faktor Utama dalam Core Web Vitals yang Menentukan Performa Website
- 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mengakses Dark Web dan Cara Menghindarinya
- 4 Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Pengguna (User Experience) Untuk Hasil SEO Yang Optimal
- Panduan Memilih Schema Markup untuk Meningkatkan SEO Situs Web Anda
- Cara Aman Mengakses Dark Web
- Hal Yang Dilakukan Tim IT Saat Client Terkena Serangan Cyber
- Memahami Cara Kerja Tim IT di Perusahaan Yang Bekerja Dari Rumah
- 4 AI Untuk Cari Referensi Yang Relevan Dan Terpercaya
- Ciri-Ciri Penipuan Telepon Menggunakan AI, Jangan Asal Angkat
- 6 Rekomendasi Laptop RAM 8GB Termurah di 2024
- 5 Perbandingan Laptop RAM Kecil vs. RAM Besar: Mana yang Cocok untuk Anda?
- 5 Framework Coding Blockchain yang Harus Diketahui Developer
- Cara Kerja Sistem Pertahanan Anti-Dron untuk Melindungi Wilayah Udara
- Rekomendasi Website Untuk Hapus Objek Tidak Diperlukan
- Cara Kerja AI Menghapus Objek Gambar
- 6 Green Building Technologies untuk Mengurangi Jejak Karbon Bangunan
- 5 Konsep Teknologi Green Building Modern yang Bisa Diterapkan di IKN Nusantara
- 6 Fitur Facebook yang Sangat Bermanfaat tapi Jarang Digunakan
- 5 Aplikasi Mind Mapping di Android untuk Pelajar: Solusi Kreatif Memahami Materi
- 5 Manfaat Riset Keyword untuk Optimasi SEO pada Konten Artikel
- 5 Manfaat Arsitektur 3 Nanometer untuk Komputasi AI dan Machine Learning
- Kecanggihan Fitur Mac Mini M4: Simak Lebih Lanjut
- Hubungan Antara Data Analysis dan Cognitive Science: Pendekatan Kognitif dalam Analisis Data
- 5 Aplikasi Teknologi X-Ray di Luar Dunia Medis yang Jarang Diketahui
- Rekomendasi 6 Tool AI Untuk Optimalisasi SEO
- Dampak Penting Teknologi Imaging TECNO dalam Mewujudkan Representasi Warna Kulit yang Lebih Inklusif dan Akurat
- Inovasi Robot Anjing Pemandu: Solusi Masa Depan untuk Mobilitas Penyandang Tunanetra
- Kenapa Manusia Menyalahgunakan Teknologi Untuk Kepentingan Pribadi?
- 5 Cara Menghindari Hoaks Di Zaman Serba AI
- 6 Mitos Tentang AI yang Perlu Diluruskan
- 5 Dampak Praktek Web Defacement di Tengah Gempuran Judi Online
- 6 Fakta Menarik tentang Hiring Assistant LinkedIn: Asisten AI untuk HR
- Pemanfaatan Teknologi Laser di Berbagai Kehidupan
- 6 Perkembangan Terbaru dalam Teknologi Spektroskopi
- 5 Contoh E-Wallet Terpopuler di Indonesia
- Sejarah Perkembangan Teknologi Sepeda Motor Dari Masa Ke Masa
- Rekomendasi 5 Keyboard Mekanikal Terbaik Buat Programmer
- Masa Depan Pendidikan Digital di Indonesia: Apa Jadinya Kalau Coding Masuk Kurikulum?
Last updated on February 12, 2025