4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C

4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C

id7 min read • 1378 views

4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C

4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C

Pendahuluan

Dalam dunia pemrograman, pengulangan atau loop adalah salah satu konsep yang sangat penting. Bahasa pemrograman C, yang dikenal sebagai salah satu bahasa dasar dalam pembelajaran pemrograman, menawarkan beberapa jenis blok perulangan yang sangat fleksibel dan berguna. Perulangan memungkinkan kode untuk dieksekusi berulang kali tanpa perlu menulis kode yang sama berulang kali, menghemat waktu dan usaha. Ada empat jenis blok perulangan utama yang dapat ditemukan dalam C: *for*, *while*, *do/while*, dan *nested loop*. Masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang unik, serta situasi di mana penggunaannya lebih efektif. Artikel ini akan membahas setiap jenis perulangan tersebut secara mendalam, memberikan contoh konkret serta menjelaskan bagaimana mereka bekerja dalam konteks yang berbeda.

  1. Perulangan For pada C

Perulangan *for* adalah salah satu bentuk perulangan yang paling sering digunakan dalam bahasa C. Bentuknya yang kompak dan kemampuannya untuk mengontrol inisialisasi, kondisi, dan inkrementasi dalam satu baris membuatnya sangat efisien untuk digunakan dalam situasi di mana jumlah perulangan sudah diketahui sebelumnya. Secara umum, perulangan *for* termasuk dalam kategori *counted loop*, yaitu jenis perulangan di mana jumlah iterasi sudah jelas sejak awal.

Struktur dasar dari perulangan *for* dimulai dengan inisialisasi variabel, yang diikuti dengan kondisi perulangan, dan diakhiri dengan inkrementasi atau dekrementasi variabel tersebut. Misalnya, dalam contoh sederhana berikut, variabel *i* digunakan untuk menghitung dari 0 hingga 9:

```c
#include <stdio.h>


void main(){
    for(int i = 0; i < 10; i++){
        printf("Perulangan ke-%i\n", i);
    }
}
```

Pada setiap iterasi, nilai *i* akan bertambah satu, dan proses ini akan terus berulang hingga kondisi `i < 10` tidak lagi terpenuhi.

Kemampuan untuk memodifikasi langkah inkrementasi atau bahkan arah perulangan menjadikan *for* sangat fleksibel. Sebagai contoh, kita bisa menghitung mundur dengan menggunakan kode berikut:

```c
#include <stdio.h>


void main(){
    for(int i = 10; i > 0; i--){
        printf("Perulangan ke-%i\n", i);
    }
}
```

Yang akan menghitung dari 10 hingga 1. Selain itu, variabel yang digunakan dalam perulangan tidak harus selalu *i*; Anda dapat menggunakan nama variabel lain seperti *counter* atau apapun yang sesuai dengan konteks program Anda.

Penggunaan perulangan *for* juga memungkinkan kita untuk mengurangi kemungkinan kesalahan penulisan kode, karena semua elemen yang diperlukan untuk mengontrol perulangan berada dalam satu tempat. Ini berbeda dengan beberapa bentuk perulangan lain yang memerlukan kontrol tambahan di luar pernyataan perulangan itu sendiri.

Baca Juga

 

  1. Perulangan While pada C

Perulangan *while* adalah contoh dari *uncounted loop*, yang berarti jumlah iterasi tidak ditentukan sebelumnya. Perulangan ini terus berjalan selama kondisi yang diberikan bernilai *true*. Ini memberikan fleksibilitas yang besar dalam situasi di mana jumlah iterasi bergantung pada kondisi yang hanya bisa ditentukan selama runtime.

Struktur dasar perulangan *while* adalah mengeksekusi blok kode selama kondisi yang ditentukan tetap benar. Misalnya, dalam contoh berikut, perulangan akan terus berjalan selama variabel *ulangi* bernilai 'y':

```c
#include <stdio.h>


void main(){
    char ulangi = 'y';
    int counter = 0;


    while(ulangi == 'y'){
        printf("Apakah kamu mau mengulang?\n");
        printf("Jawab (y/t): ");
        scanf(" %c", &ulangi);


        counter++;
    }


    printf("\n\n----------\n");
    printf("Perulangan Selesai!\n");
    printf("Kamu mengulang sebanyak %i kali.\n", counter);
}
```

Hal ini memungkinkan program untuk melakukan sesuatu berulang kali berdasarkan input pengguna atau kondisi lain yang dinamis, yang mungkin berubah selama eksekusi program.

Keunggulan utama dari perulangan *while* adalah kesederhanaannya dan kemampuannya untuk menangani situasi yang tidak pasti. Sebagai contoh, dalam aplikasi yang memerlukan interaksi dengan pengguna, Anda mungkin tidak tahu berapa kali pengguna akan memilih untuk mengulangi tindakan tertentu. Dalam kasus ini, *while* memungkinkan program untuk terus berjalan hingga pengguna memutuskan untuk berhenti.

Namun, penggunaan perulangan *while* juga memerlukan kehati-hatian, terutama dalam memastikan bahwa kondisi perulangan akan berubah di setiap iterasi sehingga program tidak masuk ke dalam *infinite loop*. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa ada mekanisme yang jelas untuk mengubah kondisi *while* sehingga perulangan akan berhenti pada waktu yang tepat.

 

  1. Perulangan Do/While pada C

Perulangan *do/while* sangat mirip dengan *while*, namun dengan perbedaan utama bahwa blok kode dalam *do/while* akan selalu dieksekusi setidaknya satu kali, terlepas dari kondisi perulangan. Ini karena dalam *do/while*, kondisi perulangan diperiksa setelah blok kode dijalankan, bukan sebelumnya.

Struktur dasar *do/while* adalah mengeksekusi blok kode, kemudian memeriksa kondisi. Jika kondisi masih terpenuhi, perulangan akan dilanjutkan; jika tidak, perulangan akan berhenti. Misalnya:

```c
#include <stdio.h>


void main(){
    char ulangi = 'y';
    int counter = 0;


    do {
        printf("Apakah kamu mau mengulang?\n");
        printf("Jawab (y/t): ");
        scanf(" %c", &ulangi);


        counter++;
    } while(ulangi == 'y');


    printf("\n\n----------\n");
    printf("Perulangan Selesai!\n");
    printf("Kamu mengulang sebanyak %i kali.\n", counter);
}
```

Keuntungan utama dari *do/while* adalah kemampuannya untuk menjamin bahwa setidaknya satu iterasi akan terjadi. Ini sangat berguna dalam situasi di mana tindakan perlu dilakukan minimal satu kali, seperti dalam kasus pengambilan input dari pengguna sebelum memeriksa apakah input tersebut memenuhi syarat untuk melanjutkan proses.

Namun, seperti *while*, penggunaan *do/while* juga memerlukan perhatian khusus untuk mencegah *infinite loop*. Karena kondisi hanya diperiksa setelah eksekusi blok pertama, penting untuk memastikan bahwa ada mekanisme yang cukup untuk mengubah kondisi tersebut sehingga perulangan dapat berhenti dengan benar.

 

  1. Perulangan Bersarang (Nested Loop)

*Nested loop* adalah teknik di mana satu blok perulangan ditempatkan di dalam blok perulangan lain. Ini memungkinkan program untuk mengeksekusi perulangan ganda atau bahkan lebih banyak perulangan dalam satu waktu, yang berguna dalam situasi seperti memproses data dalam matriks atau menangani struktur data yang kompleks.

Misalnya, dalam contoh berikut, perulangan *for* digunakan dua kali:

```c
#include <stdio.h>


void main(){
    for(int i = 0; i < 10; i++){
        for(int j = 0; j < 10; j++){
            printf("Perulangan ke (%d, %d)\n", i, j);
        }
    }
}
```

Perulangan luar (*i*) akan berjalan sepuluh kali, dan setiap iterasi dari perulangan luar akan menyebabkan perulangan dalam (*j*) berjalan sepuluh kali, sehingga total iterasi adalah 100. Ini sering digunakan dalam pengolahan data dua dimensi seperti matriks atau tabel.

Keindahan dari *nested loop* adalah kemampuannya untuk mengelola dan mengontrol berbagai dimensi data dalam satu aliran kode. Dengan menggunakan variabel kontrol yang berbeda untuk setiap tingkat perulangan, Anda bisa dengan mudah mengimplementasikan algoritma yang kompleks.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan *nested loop*. Yang paling penting adalah memastikan bahwa jumlah iterasi tetap terkendali, karena perulangan bersarang dapat dengan cepat meningkatkan jumlah total iterasi, yang berpotensi memperlambat kinerja program. Selain itu, memahami bagaimana setiap perulangan berinteraksi satu sama lain sangat penting untuk menghindari kesalahan logika.

 

Penutup

Memahami berbagai jenis perulangan dalam bahasa pemrograman C sangat penting bagi siapa saja yang ingin menguasai bahasa ini. Setiap jenis perulangan memiliki kekuatan dan kelemahan yang harus dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan spesifik dari tugas yang sedang dikerjakan. Perulangan *for* sangat ideal untuk situasi di mana jumlah iterasi diketahui, sementara *while* dan *do/while* memberikan fleksibilitas untuk menangani kondisi yang lebih dinamis. Di sisi lain, *nested loop* memungkinkan pemrogram untuk bekerja dengan data yang lebih kompleks secara efisien. Dengan menguasai penggunaan perulangan ini, Anda dapat menulis kode yang lebih efisien, dapat diandalkan, dan lebih mudah dipahami, yang pada akhirnya akan membantu Anda menjadi pemrogram C yang lebih baik.

Series: Programming And Coding
  1. Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
  2. Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
  3. 4 Manfaat Coding Untuk Anak
  4. 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
  5. Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
  6. Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
  7. Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
  8. Review Aplikasi Coding Notepad++
  9. Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
  10. 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
  11. Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
  12. 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
  13. Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
  14. Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
  15. Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
  16. Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
  17. Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
  18. Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
  19. 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
  20. 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
  21. 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
  22. 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
  23. Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
  24. Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
  25. Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
  26. 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
  27. 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
  28. 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
  29. 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
  30. 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
  31. Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
  32. Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
  33. Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
  34. Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
  35. 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
  36. 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
  37. 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
  38. Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
  39. 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
  40. 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
  41. 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
  42. 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
  43. 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
  44. 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
  45. 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
  46. 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
  47. 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
  48. 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
  49. 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
  50. 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
  51. Mengenal Tipe Data Enum pada C
  52. 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
  53. Mengenal Struktur Data Array pada C
  54. 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
  55. 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
  56. 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
  57. 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
  58. 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
  59. 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
  60. 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
  61. Tutorial Git 1 : Pengenalan
  62. Tutorial Git 2 : Installasi
  63. Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
  64. 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
  65. 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
  66. 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
  67. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
  68. 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
  69. 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
  70. 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
  71. 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
  72. Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
  73. 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
  74. Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
  75. Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
  76. Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
  77. Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
  78. 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
  79. 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
  80. Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
  81. 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
  82. Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  83. Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
  84. Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
  85. Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
  86. Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
  87. Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
  88. Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
  89. 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
  90. 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
  91. Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
  92. Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
  93. Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
  94. 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
  95. 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
  96. 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
  97. Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
  98. 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
  99. Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
  100. Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
  101. 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
  102. 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
  103. Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
  104. Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
  105. Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
  106. Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
  107. Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
  108. 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
  109. Cara Install NumPy di Berbagai Platform
  110. Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
  111. Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
  112. Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
  113. Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
  114. Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
  115. Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
  116. Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
  117. Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
  118. Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
  119. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
  120. 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
  121. 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
  122. Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
  123. Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
  124. Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
  125. Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
  126. Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
  127. Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
  128. Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
  129. Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
  130. Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
  131. 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
  132. Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
  133. Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
Published on September 20, 2024
Last updated on March 20, 2025

If you like this post and want to support us, you can support us via buymeacoffee or trakteer.