
4 Fakta Virus Trojan Horse
4 Fakta Virus Trojan Horse
Virus Trojan Horse, atau lebih dikenal sebagai Trojan, merupakan salah satu jenis malware yang paling sering mengancam perangkat komputer dan jaringan. Disebut "Trojan Horse" karena taktiknya mirip dengan kuda Troya dalam mitologi Yunani, di mana virus ini menyamar sebagai program yang terlihat tidak berbahaya namun ternyata membawa ancaman tersembunyi. Seiring berkembangnya teknologi, Trojan menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi, sehingga penting bagi pengguna komputer untuk memahami bagaimana virus ini bekerja dan dampaknya. Artikel ini akan mengulas empat fakta penting mengenai virus Trojan Horse yang perlu diketahui agar Anda bisa melindungi perangkat dari ancaman ini.
Table of Contents
Apa Itu Trojan Horse ?
Trojan Horse adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang dikenal juga sebagai malware. Nama "Trojan Horse" diambil dari cerita mitologi Yunani tentang kuda Troya, karena virus ini berpura-pura sebagai program yang terlihat aman dan tidak berbahaya, padahal di dalamnya tersembunyi kode jahat. Pengguna yang tidak curiga mungkin mengunduh atau menjalankan program tersebut karena mengira itu adalah aplikasi yang berguna atau dibutuhkan, namun sebenarnya, begitu virus ini mendapatkan akses ke sistem, ia dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada perangkat.
Trojan Horse beroperasi dengan cara menyamar sebagai perangkat lunak biasa. Setelah diinstal, program ini biasanya akan meminta izin akses ke perangkat atau file tertentu. Pengguna yang tidak menyadari bahaya ini akan memberikan izin yang dibutuhkan, tanpa tahu bahwa mereka baru saja memberikan akses kepada malware. Begitu akses diberikan, Trojan bisa menyebar di dalam sistem tanpa terdeteksi oleh pengguna, dan mulai menjalankan aksinya. Pada banyak kasus, virus ini dirancang agar tidak terlihat oleh program antivirus, sehingga semakin sulit untuk diidentifikasi.
Salah satu tujuan utama dari Trojan Horse adalah mencuri data-data penting dari perangkat yang terinfeksi. Data tersebut bisa berupa informasi pribadi, data login, atau detail keuangan, yang kemudian digunakan oleh peretas untuk tujuan jahat. Trojan sering kali juga memberikan jalan bagi pelaku untuk memantau aktivitas pengguna, seperti merekam penekanan tombol (keylogger), sehingga mereka bisa mendapatkan akses lebih lanjut ke akun-akun penting korban. Data yang dicuri ini bisa digunakan untuk pencurian identitas, penyalahgunaan akun, atau bahkan untuk memeras korban.
Lebih parah lagi, Trojan Horse dapat memberi pengirimnya akses backdoor ke sistem korban. Backdoor ini memungkinkan pelaku untuk mengambil alih kendali komputer tanpa sepengetahuan pemiliknya. Dengan kontrol penuh atas sistem, pelaku bisa mengakses file pribadi, memodifikasi pengaturan sistem, atau bahkan menggunakan komputer korban untuk melakukan serangan cyber lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati ketika mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak terpercaya dan selalu memastikan perangkat terlindungi oleh program keamanan yang andal.
Baca Juga
Asal-usul Nama Trojan Horse
Nama "Trojan Horse" diambil dari kisah legendaris dalam mitologi Yunani, yaitu tentang Kuda Troya. Dalam kisah tersebut, bangsa Yunani menggunakan strategi cerdik dengan memberikan patung kuda raksasa sebagai hadiah kepada penduduk kota Troya. Penduduk Troya yang tidak mencurigai apa pun, menerima hadiah tersebut dan membawanya masuk ke dalam benteng kota mereka. Kuda tersebut tampak seperti hadiah yang tidak berbahaya, namun di dalamnya tersembunyi pasukan tentara Yunani yang siap melakukan serangan mendadak.
Ketika malam tiba dan penduduk Troya tertidur, tentara Yunani yang bersembunyi di dalam patung kuda keluar dan membuka gerbang kota untuk pasukan Yunani lainnya yang sudah menunggu di luar. Dengan taktik ini, Yunani berhasil menyerang Troya dari dalam tanpa perlawanan berarti, karena penduduk kota tersebut tidak siap menghadapi serangan mendadak. Akibatnya, Troya yang awalnya tidak terkalahkan akhirnya jatuh dan hancur oleh serangan yang direncanakan dengan matang oleh Yunani.
Virus komputer yang diberi nama "Trojan Horse" bekerja dengan cara yang mirip dengan kisah ini. Sama seperti patung kuda Troya yang tampak tidak berbahaya, virus ini juga menyamar sebagai program atau file yang terlihat aman. Pengguna komputer, seperti penduduk Troya, tanpa curiga menerima dan mengunduh program tersebut ke dalam sistem mereka. Namun, begitu virus ini berhasil masuk ke perangkat, ia mulai melakukan aksinya dengan merusak sistem atau mencuri data secara diam-diam.
Cara kerja yang diam-diam dan penuh tipu daya inilah yang membuat virus ini dinamakan Trojan Horse. Sama seperti pasukan Yunani yang menghancurkan Troya dari dalam, virus ini juga menghancurkan perangkat atau jaringan komputer dengan cara menyelinap dan menyerang dari dalam. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna komputer untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap file atau program yang tidak jelas asal-usulnya, agar tidak menjadi korban "Trojan Horse" di dunia digital.
Cara Kerja Trojan Horse
Trojan Horse bekerja secara diam-diam, berbeda dengan beberapa jenis virus lainnya yang langsung menunjukkan dampak setelah menyerang sistem. Trojan cenderung menyamar sebagai program biasa yang tampak tidak berbahaya, sehingga pengguna sering kali tidak menyadari bahwa perangkat mereka telah terinfeksi. Trojan ini biasanya tidak menimbulkan gejala yang mencolok atau langsung merusak, tetapi secara perlahan menyusup ke dalam sistem dan menunggu perintah lebih lanjut dari pihak yang mengendalikan virus tersebut.
Salah satu perbedaan utama antara Trojan dan virus lainnya adalah bahwa Trojan tidak bergerak atau menyebar dengan sendirinya. Trojan hanya bisa berfungsi jika dijalankan oleh pengguna, dan setelah itu, virus ini dikendalikan dari jarak jauh oleh komputer lain yang mengirimkannya. Dengan cara ini, pengendali Trojan bisa melakukan berbagai aktivitas berbahaya di perangkat korban, seperti mencuri data, memantau aktivitas, atau bahkan mengambil alih kontrol perangkat tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Trojan sering kali bersembunyi di balik file yang tampak sah dan dapat dieksekusi, seperti file .exe, .doc, atau bahkan aplikasi mobile. Pengguna mungkin mengunduh file ini dari sumber yang tidak terpercaya, seperti situs web yang tidak aman, email phishing, atau aplikasi bajakan. Setelah file tersebut diunduh dan dijalankan, Trojan secara otomatis diaktifkan dan mulai menginfeksi perangkat, meskipun tampaknya tidak ada yang salah pada awalnya. Banyak pengguna yang baru menyadari infeksi Trojan setelah virus ini mulai menimbulkan kerusakan atau mencuri data penting.
Karena cara kerjanya yang sembunyi-sembunyi, Trojan Horse sering kali lolos dari pengawasan perangkat lunak antivirus biasa, terutama jika antivirus tersebut tidak diperbarui secara teratur. Oleh sebab itu, sangat penting bagi pengguna untuk tidak mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan, serta memastikan bahwa perangkat mereka dilindungi oleh program keamanan yang kuat dan terus diperbarui. Selain itu, tindakan pencegahan seperti memverifikasi asal-usul file dan menghindari membuka lampiran email dari pengirim yang tidak dikenal juga bisa mengurangi risiko terinfeksi Trojan Horse.
Jenis-jenis Trojan Horse
Trojan Horse memiliki berbagai jenis yang berbeda, tergantung pada cara mereka memengaruhi komputer yang terinfeksi. Masing-masing jenis Trojan memiliki karakteristik dan tujuan spesifik, mulai dari mencuri data hingga mengambil alih kontrol perangkat. Penting untuk memahami berbagai jenis Trojan agar bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat. Di bawah ini adalah beberapa jenis Trojan yang umum ditemui dan bahayanya terhadap komputer.
Jenis pertama adalah Backdoor, yang memberi peretas akses penuh ke komputer korban tanpa sepengetahuan pengguna. Setelah Trojan jenis ini masuk ke perangkat, pengirimnya dapat mengontrol komputer dari jarak jauh, seperti membuka file, menghapus data, atau bahkan menginstal perangkat lunak tambahan. Backdoor sering kali digunakan oleh peretas untuk mengambil alih sistem jaringan yang lebih besar, seperti perusahaan atau lembaga pemerintah, yang dapat menyebabkan kebocoran data penting atau mengganggu operasional sehari-hari.
Selanjutnya adalah Banker, Trojan yang didesain khusus untuk mencuri informasi keuangan. Jenis ini sangat berbahaya karena mampu mengambil data sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi akun bank, dan detail login lainnya. Setelah informasi ini diambil, pelaku dapat menggunakannya untuk melakukan penipuan keuangan atau menjualnya di pasar gelap. Trojan Banker sering kali disebarkan melalui situs web palsu atau email phishing yang tampak seperti komunikasi resmi dari bank atau layanan keuangan lainnya.
Jenis lainnya adalah DDoS (Distributed Denial of Service), yang digunakan untuk menyerang layanan internet. Trojan DDoS bekerja dengan membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas palsu sehingga sistem menjadi lumpuh dan tidak bisa diakses oleh pengguna yang sah. Serangan ini biasanya dilakukan oleh pelaku untuk mengganggu operasional perusahaan atau situs web tertentu. Selain itu, ada juga FakeAV, Trojan yang berpura-pura sebagai perangkat lunak antivirus palsu. Trojan jenis ini memalsukan peringatan keamanan palsu dan meminta pengguna untuk membayar guna "menghilangkan" virus yang sebenarnya tidak ada. Jika korban tertipu dan melakukan pembayaran, pelaku mendapatkan keuntungan finansial tanpa memberikan perlindungan apa pun terhadap perangkat.
- Rekomendasi 4 Website Penyedia Template PowerPoint Gratis
- Cara Memanfaatkan ChatGPT Untuk Youtuber
- ChatGPT Uji Coba Fitur Uji Coba Percakapan
- Rekomendasi Website Untuk Unduh Lagu Bebas Hak Cipta
- Rekomendasi 4 AIO Cooler Terbaik Untuk CPU
- 4 Tool Cyber Security Untuk Keamanan Tingkat Tinggi
- Optimalisasi Saluran Komunikasi: Dampak Cloud Messaging pada Bisnis
- Pengertian dan Tahap-tahap Waterfall: Fondasi Penting dalam Pengembangan Perangkat Lunak
- 4 Pengaruh RAM dan ROM Pada Smartphone
- Rekomendasi 4 Browser Terbaik Untuk MacOS
- 4 Syarat dengan Kategori PWA
- Apa Itu DeepFake dan Cara Kerjanya
- Memahami Teknologi WebRTC: Pengaruhnya terhadap Inovasi Komunikasi di Internet
- Rekomendasi 4 Tool AI Untuk Menjernihkan Foto
- Fakta Menarik Teknologi 6G : Lebih Cepat dari 5G ?
- Alasan Penting Matematika Dalam Pengembangan Dunia IT
- 4 Alasan Kenapa Orang India Jago Dibidang IT
- Fitur-fitur Wajib Harus Dimiliki Antivirus Sekarang
- Teknologi 101 :Apa Itu Wireless Charging ?
- 5 Jenis Teknologi Untuk Memprediksi Sesuatu
- 4 Rekomendasi Aplikasi Update Driver Otomatis Untuk Windows
- 4 Industri Yang Sering Terkena Serangan Cyber Di Indonesia
- Cara Unduh Reels IG Tanpa Aplikasi
- 4 Fakta Kontroversial AI Recall Dari Microsoft
- GMOs: Teknologi Genetik untuk Masa Depan Pangan
- Teknologi 101 : Apa Itu Baterai Grafena ?
- Keunggulan 3D Biometric: Solusi Canggih untuk Tantangan Identifikasi Masa Kini
- 4 Aplikasi Teknologi Elektronik Fleksibel dan Dapat Dilipat
- Fitur-fitur ADAS Yang Perlu Diketahui
- Cara Menemukan Semua Akun Yang Tertaut Email
- Mengenal Teknologi VAR dan Kegunaannya
- 4 AI untuk Bikin CV Secara Otomatis dan ATS Friendly
- Uji Penetrasi Berdasarkan Komponen yang Ditargetkan
- Perkembangan Terbaru dalam Teknologi Sensor Gas untuk Keamanan Rumah dan Industri
- 5 Cara IoT Mengubah Cara Kita Hidup Sehari-hari
- 4 Peluang Kerja Di bidang Cyber Security
- 4 Fitur Terbaru IOS 18
- Jenis-jenis Data Konsumen Yang Sering Dimanfaatkan Pemilik Bisnis
- Cara Menghubungkan Hp Ke TV
- Tips Memilih Mousepad Gaming
- 4 Cara Merubah Foto Jadi PDF
- 4 Teknologi Zaman Kuno Yang Masih Dipakai Zaman Sekarang
- Cara Mencerahkan Video Untuk Unggahan WhatsApp
- Rekomendasi 4 Platform AI Paket Lengkap Untuk Tingkatkan Produktifitas
- Keunggulan Chipset Snapdragon 8 Gen 2
- Fakta Dream Machine AI : Bisa Buat Video Realistis ?
- Lebih Dalam Tentang Teknologi ISP Untuk Fotografi
- Cara Cek Umur Kartu Indosat
- 4 Perbandingan Internet Kabel dan Satelit
- Tutorial Lengkap: Memperbaiki Masalah Bootloop pada Samsung A10s
- Apa itu Teknologi Radar ? Bagaimana Cara Kerjanya ?
- Cara Memulai Jasa Asisten Virtual
- 5 Perusahaan Teknologi Terbesar Di Dunia
- 4 Perbedaan Software dan Hardware
- Berkenalan dengan Teknologi TWS
- 10 Rekomendasi TWS Gaming Terbaik Android 2024
- 6 Tips Terhindar Dari Serangan Ransomware
- 6 Tips Menjaga Speaker Agar Tidak Rusak
- 4 Cara Test Speed IndiHome
- 6 Ciri Email Phising
- Rekomendasi 5 CCTV Bohlam Mulai 140 Ribuan
- 6 Teknologi Dalam Bidang Kecantikan
- 7 Alasan Menghindari Penggunaan Extension Password Manager di Browser
- Penerapan Augmented Reality Dalam Bidang Kecantikan
- 6 Bidang Industri yang Membutuhkan Ahli IT
- 5 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Dark Web
- 7 Rekomendasi Power Bank 20.000mAh untuk Driver Ojol
- 6 Tools Untuk Melihat Versi Lama Dari Sebuah Web
- 7 Layanan Email Untuk Blokir Spam
- 7 Alasan Mengapa Enkripsi End-to-End Penting untuk Privasi Anda
- 6 Tokoh IT Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
- 6 Hal Yang Bisa Terjadi Apabila Robot Mengambil Pekerjaan Manusia
- 5 Ciri-Ciri Telepon Scammer
- Mengenal Lebih Dalam GPS
- 5 Tips Melacak Nomor Penipu
- Rekomendasi 5 Tool AI Untuk Buat PPT Otomatis
- 6 Perbedaan Tipe Komputasi Awan
- Rekomendasi 4 AI Untuk Hapus Objek Foto dan Video
- 6 Fakta Tentang Artificial Neural Networks
- 6 Fakta Tentang Cara Kerja AI Pembuatan Gambar
- 6 Fakta Tentang Teknologi Reconfigurable Intelligent Surfaces
- 6 Fakta Menarik Teknologi Elastocalorics
- 6 Fakta Penerapan Machine Learning Pada Game
- 5 Teknologi Futuristik yang Jarang Diketahui Orang Lain
- 5 Teknologi Untuk Solusi Energi Global
- 5 Fakta Menarik Gemini Live, Asisten AI Canggih dari Google
- 6 Chipset HP Terbaik Tahun 2024
- 6 Tips Memilih Headphone dengan Teknologi Noise Cancellation yang Tepat
- Dari Olahraga ke Medis: 6 Aplikasi Optical Heart Sensor yang Mengesankan
- 4 Smartwatch dengan Fitur Voice Assistant: Memudahkan Aktivitas Sehari-hari
- 6 Fakta Tentang Chipset MediaTek yang Perlu Anda Ketahui
- 6 Fakta Tentang Chipset Snapdragon yang Perlu Anda Ketahui
- 4 Fakta Virus Trojan Horse
- 6 Tips Menghindari Risiko Serangan Virus Trojan Horse
- Rekomendasi 5 Chipset Hp Terbaik 2024
- 6 Tips iPhone Aman Digunakan Untuk Lansia
- 6 Teknologi Paling Mutakhir Dalam Bidang Olahraga
- 5 Cara Mengidentifikasi dan Menangani Serangan DDoS
- Rekomendasi 4 AI Untuk Menjawab Pertanyaan Umum
- Cara Kerja Kecerdasan Buatan Penjawab Soal Pengetahuan Umum
- 6 Cara Kerja AI Untuk Memecahkan Masalah Matematika
- 6 Inovasi Terbaru dalam Dunia Keamanan IT yang Wajib Anda Ketahui
- 4 Fitur Capcut Agar Video Terlihat Profesional
- Cara Digital Decluttering Pada Smartphone
- 6 Cara Mengidentifikasi LSI Keywords yang Efektif
- Tools yang Harus Dimiliki untuk Mempermudah Pekerjaan Translator
- Rekomendasi 6 Tool SEO Research Gratis
- 4 Kesan Pertama yang Umum saat Pemula Belajar Data Science
- Cara Efektif Menurunkan Bounce Rate Website Anda
- Cara Agar Halaman Web Terindeks Google dengan Efektif
- Tiga Faktor Utama dalam Core Web Vitals yang Menentukan Performa Website
- 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mengakses Dark Web dan Cara Menghindarinya
- 4 Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Pengguna (User Experience) Untuk Hasil SEO Yang Optimal
- Panduan Memilih Schema Markup untuk Meningkatkan SEO Situs Web Anda
- Cara Aman Mengakses Dark Web
- Hal Yang Dilakukan Tim IT Saat Client Terkena Serangan Cyber
- Memahami Cara Kerja Tim IT di Perusahaan Yang Bekerja Dari Rumah
- 4 AI Untuk Cari Referensi Yang Relevan Dan Terpercaya
- Ciri-Ciri Penipuan Telepon Menggunakan AI, Jangan Asal Angkat
- 6 Rekomendasi Laptop RAM 8GB Termurah di 2024
- 5 Perbandingan Laptop RAM Kecil vs. RAM Besar: Mana yang Cocok untuk Anda?
- 5 Framework Coding Blockchain yang Harus Diketahui Developer
- Cara Kerja Sistem Pertahanan Anti-Dron untuk Melindungi Wilayah Udara
- Rekomendasi Website Untuk Hapus Objek Tidak Diperlukan
- Cara Kerja AI Menghapus Objek Gambar
- 6 Green Building Technologies untuk Mengurangi Jejak Karbon Bangunan
- 5 Konsep Teknologi Green Building Modern yang Bisa Diterapkan di IKN Nusantara
- 6 Fitur Facebook yang Sangat Bermanfaat tapi Jarang Digunakan
- 5 Aplikasi Mind Mapping di Android untuk Pelajar: Solusi Kreatif Memahami Materi
- 5 Manfaat Riset Keyword untuk Optimasi SEO pada Konten Artikel
- 5 Manfaat Arsitektur 3 Nanometer untuk Komputasi AI dan Machine Learning
- Kecanggihan Fitur Mac Mini M4: Simak Lebih Lanjut
- Hubungan Antara Data Analysis dan Cognitive Science: Pendekatan Kognitif dalam Analisis Data
- 5 Aplikasi Teknologi X-Ray di Luar Dunia Medis yang Jarang Diketahui
- Rekomendasi 6 Tool AI Untuk Optimalisasi SEO
- Dampak Penting Teknologi Imaging TECNO dalam Mewujudkan Representasi Warna Kulit yang Lebih Inklusif dan Akurat
- Inovasi Robot Anjing Pemandu: Solusi Masa Depan untuk Mobilitas Penyandang Tunanetra
- Kenapa Manusia Menyalahgunakan Teknologi Untuk Kepentingan Pribadi?
- 5 Cara Menghindari Hoaks Di Zaman Serba AI
- 6 Mitos Tentang AI yang Perlu Diluruskan
- 5 Dampak Praktek Web Defacement di Tengah Gempuran Judi Online
- 6 Fakta Menarik tentang Hiring Assistant LinkedIn: Asisten AI untuk HR
- Pemanfaatan Teknologi Laser di Berbagai Kehidupan
- 6 Perkembangan Terbaru dalam Teknologi Spektroskopi
- 5 Contoh E-Wallet Terpopuler di Indonesia
- Sejarah Perkembangan Teknologi Sepeda Motor Dari Masa Ke Masa
- Rekomendasi 5 Keyboard Mekanikal Terbaik Buat Programmer
- Masa Depan Pendidikan Digital di Indonesia: Apa Jadinya Kalau Coding Masuk Kurikulum?
- Tips Menghadapi Client Untuk Para Programmer: Jangan Sampai Salah Langkah!
- Tips Jitu Programmer Ketika Menghadapi Deadline Pekerjaan
Last updated on May 20, 2025