4 Fakta Virus Trojan Horse

ID • 7 months ago • 8 min read • 1248 views
4 Fakta Virus Trojan Horse

4 Fakta Virus Trojan Horse

id8 min read • 1248 views

4 Fakta Virus Trojan Horse

4 Fakta Virus Trojan Horse

Virus Trojan Horse, atau lebih dikenal sebagai Trojan, merupakan salah satu jenis malware yang paling sering mengancam perangkat komputer dan jaringan. Disebut "Trojan Horse" karena taktiknya mirip dengan kuda Troya dalam mitologi Yunani, di mana virus ini menyamar sebagai program yang terlihat tidak berbahaya namun ternyata membawa ancaman tersembunyi. Seiring berkembangnya teknologi, Trojan menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi, sehingga penting bagi pengguna komputer untuk memahami bagaimana virus ini bekerja dan dampaknya. Artikel ini akan mengulas empat fakta penting mengenai virus Trojan Horse yang perlu diketahui agar Anda bisa melindungi perangkat dari ancaman ini.

Apa Itu Trojan Horse ?

Trojan Horse adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang dikenal juga sebagai malware. Nama "Trojan Horse" diambil dari cerita mitologi Yunani tentang kuda Troya, karena virus ini berpura-pura sebagai program yang terlihat aman dan tidak berbahaya, padahal di dalamnya tersembunyi kode jahat. Pengguna yang tidak curiga mungkin mengunduh atau menjalankan program tersebut karena mengira itu adalah aplikasi yang berguna atau dibutuhkan, namun sebenarnya, begitu virus ini mendapatkan akses ke sistem, ia dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada perangkat.

Trojan Horse beroperasi dengan cara menyamar sebagai perangkat lunak biasa. Setelah diinstal, program ini biasanya akan meminta izin akses ke perangkat atau file tertentu. Pengguna yang tidak menyadari bahaya ini akan memberikan izin yang dibutuhkan, tanpa tahu bahwa mereka baru saja memberikan akses kepada malware. Begitu akses diberikan, Trojan bisa menyebar di dalam sistem tanpa terdeteksi oleh pengguna, dan mulai menjalankan aksinya. Pada banyak kasus, virus ini dirancang agar tidak terlihat oleh program antivirus, sehingga semakin sulit untuk diidentifikasi.

Salah satu tujuan utama dari Trojan Horse adalah mencuri data-data penting dari perangkat yang terinfeksi. Data tersebut bisa berupa informasi pribadi, data login, atau detail keuangan, yang kemudian digunakan oleh peretas untuk tujuan jahat. Trojan sering kali juga memberikan jalan bagi pelaku untuk memantau aktivitas pengguna, seperti merekam penekanan tombol (keylogger), sehingga mereka bisa mendapatkan akses lebih lanjut ke akun-akun penting korban. Data yang dicuri ini bisa digunakan untuk pencurian identitas, penyalahgunaan akun, atau bahkan untuk memeras korban.

Lebih parah lagi, Trojan Horse dapat memberi pengirimnya akses backdoor ke sistem korban. Backdoor ini memungkinkan pelaku untuk mengambil alih kendali komputer tanpa sepengetahuan pemiliknya. Dengan kontrol penuh atas sistem, pelaku bisa mengakses file pribadi, memodifikasi pengaturan sistem, atau bahkan menggunakan komputer korban untuk melakukan serangan cyber lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati ketika mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak terpercaya dan selalu memastikan perangkat terlindungi oleh program keamanan yang andal.

Baca Juga

 

Asal-usul Nama Trojan Horse

Nama "Trojan Horse" diambil dari kisah legendaris dalam mitologi Yunani, yaitu tentang Kuda Troya. Dalam kisah tersebut, bangsa Yunani menggunakan strategi cerdik dengan memberikan patung kuda raksasa sebagai hadiah kepada penduduk kota Troya. Penduduk Troya yang tidak mencurigai apa pun, menerima hadiah tersebut dan membawanya masuk ke dalam benteng kota mereka. Kuda tersebut tampak seperti hadiah yang tidak berbahaya, namun di dalamnya tersembunyi pasukan tentara Yunani yang siap melakukan serangan mendadak.

Ketika malam tiba dan penduduk Troya tertidur, tentara Yunani yang bersembunyi di dalam patung kuda keluar dan membuka gerbang kota untuk pasukan Yunani lainnya yang sudah menunggu di luar. Dengan taktik ini, Yunani berhasil menyerang Troya dari dalam tanpa perlawanan berarti, karena penduduk kota tersebut tidak siap menghadapi serangan mendadak. Akibatnya, Troya yang awalnya tidak terkalahkan akhirnya jatuh dan hancur oleh serangan yang direncanakan dengan matang oleh Yunani.

Virus komputer yang diberi nama "Trojan Horse" bekerja dengan cara yang mirip dengan kisah ini. Sama seperti patung kuda Troya yang tampak tidak berbahaya, virus ini juga menyamar sebagai program atau file yang terlihat aman. Pengguna komputer, seperti penduduk Troya, tanpa curiga menerima dan mengunduh program tersebut ke dalam sistem mereka. Namun, begitu virus ini berhasil masuk ke perangkat, ia mulai melakukan aksinya dengan merusak sistem atau mencuri data secara diam-diam.

Cara kerja yang diam-diam dan penuh tipu daya inilah yang membuat virus ini dinamakan Trojan Horse. Sama seperti pasukan Yunani yang menghancurkan Troya dari dalam, virus ini juga menghancurkan perangkat atau jaringan komputer dengan cara menyelinap dan menyerang dari dalam. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna komputer untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap file atau program yang tidak jelas asal-usulnya, agar tidak menjadi korban "Trojan Horse" di dunia digital.

 

Cara Kerja Trojan Horse

Trojan Horse bekerja secara diam-diam, berbeda dengan beberapa jenis virus lainnya yang langsung menunjukkan dampak setelah menyerang sistem. Trojan cenderung menyamar sebagai program biasa yang tampak tidak berbahaya, sehingga pengguna sering kali tidak menyadari bahwa perangkat mereka telah terinfeksi. Trojan ini biasanya tidak menimbulkan gejala yang mencolok atau langsung merusak, tetapi secara perlahan menyusup ke dalam sistem dan menunggu perintah lebih lanjut dari pihak yang mengendalikan virus tersebut.

Salah satu perbedaan utama antara Trojan dan virus lainnya adalah bahwa Trojan tidak bergerak atau menyebar dengan sendirinya. Trojan hanya bisa berfungsi jika dijalankan oleh pengguna, dan setelah itu, virus ini dikendalikan dari jarak jauh oleh komputer lain yang mengirimkannya. Dengan cara ini, pengendali Trojan bisa melakukan berbagai aktivitas berbahaya di perangkat korban, seperti mencuri data, memantau aktivitas, atau bahkan mengambil alih kontrol perangkat tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Trojan sering kali bersembunyi di balik file yang tampak sah dan dapat dieksekusi, seperti file .exe, .doc, atau bahkan aplikasi mobile. Pengguna mungkin mengunduh file ini dari sumber yang tidak terpercaya, seperti situs web yang tidak aman, email phishing, atau aplikasi bajakan. Setelah file tersebut diunduh dan dijalankan, Trojan secara otomatis diaktifkan dan mulai menginfeksi perangkat, meskipun tampaknya tidak ada yang salah pada awalnya. Banyak pengguna yang baru menyadari infeksi Trojan setelah virus ini mulai menimbulkan kerusakan atau mencuri data penting.

Karena cara kerjanya yang sembunyi-sembunyi, Trojan Horse sering kali lolos dari pengawasan perangkat lunak antivirus biasa, terutama jika antivirus tersebut tidak diperbarui secara teratur. Oleh sebab itu, sangat penting bagi pengguna untuk tidak mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan, serta memastikan bahwa perangkat mereka dilindungi oleh program keamanan yang kuat dan terus diperbarui. Selain itu, tindakan pencegahan seperti memverifikasi asal-usul file dan menghindari membuka lampiran email dari pengirim yang tidak dikenal juga bisa mengurangi risiko terinfeksi Trojan Horse.

 

Jenis-jenis Trojan Horse

Trojan Horse memiliki berbagai jenis yang berbeda, tergantung pada cara mereka memengaruhi komputer yang terinfeksi. Masing-masing jenis Trojan memiliki karakteristik dan tujuan spesifik, mulai dari mencuri data hingga mengambil alih kontrol perangkat. Penting untuk memahami berbagai jenis Trojan agar bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat. Di bawah ini adalah beberapa jenis Trojan yang umum ditemui dan bahayanya terhadap komputer.

Jenis pertama adalah Backdoor, yang memberi peretas akses penuh ke komputer korban tanpa sepengetahuan pengguna. Setelah Trojan jenis ini masuk ke perangkat, pengirimnya dapat mengontrol komputer dari jarak jauh, seperti membuka file, menghapus data, atau bahkan menginstal perangkat lunak tambahan. Backdoor sering kali digunakan oleh peretas untuk mengambil alih sistem jaringan yang lebih besar, seperti perusahaan atau lembaga pemerintah, yang dapat menyebabkan kebocoran data penting atau mengganggu operasional sehari-hari.

Selanjutnya adalah Banker, Trojan yang didesain khusus untuk mencuri informasi keuangan. Jenis ini sangat berbahaya karena mampu mengambil data sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi akun bank, dan detail login lainnya. Setelah informasi ini diambil, pelaku dapat menggunakannya untuk melakukan penipuan keuangan atau menjualnya di pasar gelap. Trojan Banker sering kali disebarkan melalui situs web palsu atau email phishing yang tampak seperti komunikasi resmi dari bank atau layanan keuangan lainnya.

Jenis lainnya adalah DDoS (Distributed Denial of Service), yang digunakan untuk menyerang layanan internet. Trojan DDoS bekerja dengan membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas palsu sehingga sistem menjadi lumpuh dan tidak bisa diakses oleh pengguna yang sah. Serangan ini biasanya dilakukan oleh pelaku untuk mengganggu operasional perusahaan atau situs web tertentu. Selain itu, ada juga FakeAV, Trojan yang berpura-pura sebagai perangkat lunak antivirus palsu. Trojan jenis ini memalsukan peringatan keamanan palsu dan meminta pengguna untuk membayar guna "menghilangkan" virus yang sebenarnya tidak ada. Jika korban tertipu dan melakukan pembayaran, pelaku mendapatkan keuntungan finansial tanpa memberikan perlindungan apa pun terhadap perangkat.

Series: teknologi digital
  1. Rekomendasi 4 Website Penyedia Template PowerPoint Gratis
  2. Cara Memanfaatkan ChatGPT Untuk Youtuber
  3. ChatGPT Uji Coba Fitur Uji Coba Percakapan
  4. Rekomendasi Website Untuk Unduh Lagu Bebas Hak Cipta
  5. Rekomendasi 4 AIO Cooler Terbaik Untuk CPU
  6. 4 Tool Cyber Security Untuk Keamanan Tingkat Tinggi
  7. Optimalisasi Saluran Komunikasi: Dampak Cloud Messaging pada Bisnis
  8. Pengertian dan Tahap-tahap Waterfall: Fondasi Penting dalam Pengembangan Perangkat Lunak
  9. 4 Pengaruh RAM dan ROM Pada Smartphone
  10. Rekomendasi 4 Browser Terbaik Untuk MacOS
  11. 4 Syarat dengan Kategori PWA
  12. Apa Itu DeepFake dan Cara Kerjanya
  13. Memahami Teknologi WebRTC: Pengaruhnya terhadap Inovasi Komunikasi di Internet
  14. Rekomendasi 4 Tool AI Untuk Menjernihkan Foto
  15. Fakta Menarik Teknologi 6G : Lebih Cepat dari 5G ?
  16. Alasan Penting Matematika Dalam Pengembangan Dunia IT
  17. 4 Alasan Kenapa Orang India Jago Dibidang IT
  18. Fitur-fitur Wajib Harus Dimiliki Antivirus Sekarang
  19. Teknologi 101 :Apa Itu Wireless Charging ?
  20. 5 Jenis Teknologi Untuk Memprediksi Sesuatu
  21. 4 Rekomendasi Aplikasi Update Driver Otomatis Untuk Windows
  22. 4 Industri Yang Sering Terkena Serangan Cyber Di Indonesia
  23. Cara Unduh Reels IG Tanpa Aplikasi
  24. 4 Fakta Kontroversial AI Recall Dari Microsoft
  25. GMOs: Teknologi Genetik untuk Masa Depan Pangan
  26. Teknologi 101 : Apa Itu Baterai Grafena ?
  27. Keunggulan 3D Biometric: Solusi Canggih untuk Tantangan Identifikasi Masa Kini
  28. 4 Aplikasi Teknologi Elektronik Fleksibel dan Dapat Dilipat
  29. Fitur-fitur ADAS Yang Perlu Diketahui
  30. Cara Menemukan Semua Akun Yang Tertaut Email
  31. Mengenal Teknologi VAR dan Kegunaannya
  32. 4 AI untuk Bikin CV Secara Otomatis dan ATS Friendly
  33. Uji Penetrasi Berdasarkan Komponen yang Ditargetkan
  34. Perkembangan Terbaru dalam Teknologi Sensor Gas untuk Keamanan Rumah dan Industri
  35. 5 Cara IoT Mengubah Cara Kita Hidup Sehari-hari
  36. 4 Peluang Kerja Di bidang Cyber Security
  37. 4 Fitur Terbaru IOS 18
  38. Jenis-jenis Data Konsumen Yang Sering Dimanfaatkan Pemilik Bisnis
  39. Cara Menghubungkan Hp Ke TV
  40. Tips Memilih Mousepad Gaming
  41. 4 Cara Merubah Foto Jadi PDF
  42. 4 Teknologi Zaman Kuno Yang Masih Dipakai Zaman Sekarang
  43. Cara Mencerahkan Video Untuk Unggahan WhatsApp
  44. Rekomendasi 4 Platform AI Paket Lengkap Untuk Tingkatkan Produktifitas
  45. Keunggulan Chipset Snapdragon 8 Gen 2
  46. Fakta Dream Machine AI : Bisa Buat Video Realistis ?
  47. Lebih Dalam Tentang Teknologi ISP Untuk Fotografi
  48. Cara Cek Umur Kartu Indosat
  49. 4 Perbandingan Internet Kabel dan Satelit
  50. Tutorial Lengkap: Memperbaiki Masalah Bootloop pada Samsung A10s
  51. Apa itu Teknologi Radar ? Bagaimana Cara Kerjanya ?
  52. Cara Memulai Jasa Asisten Virtual
  53. 5 Perusahaan Teknologi Terbesar Di Dunia
  54. 4 Perbedaan Software dan Hardware
  55. Berkenalan dengan Teknologi TWS
  56. 10 Rekomendasi TWS Gaming Terbaik Android 2024
  57. 6 Tips Terhindar Dari Serangan Ransomware
  58. 6 Tips Menjaga Speaker Agar Tidak Rusak
  59. 4 Cara Test Speed IndiHome
  60. 6 Ciri Email Phising
  61. Rekomendasi 5 CCTV Bohlam Mulai 140 Ribuan
  62. 6 Teknologi Dalam Bidang Kecantikan
  63. 7 Alasan Menghindari Penggunaan Extension Password Manager di Browser
  64. Penerapan Augmented Reality Dalam Bidang Kecantikan
  65. 6 Bidang Industri yang Membutuhkan Ahli IT
  66. 5 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Dark Web
  67. 7 Rekomendasi Power Bank 20.000mAh untuk Driver Ojol
  68. 6 Tools Untuk Melihat Versi Lama Dari Sebuah Web
  69. 7 Layanan Email Untuk Blokir Spam
  70. 7 Alasan Mengapa Enkripsi End-to-End Penting untuk Privasi Anda
  71. 6 Tokoh IT Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
  72. 6 Hal Yang Bisa Terjadi Apabila Robot Mengambil Pekerjaan Manusia
  73. 5 Ciri-Ciri Telepon Scammer
  74. Mengenal Lebih Dalam GPS
  75. 5 Tips Melacak Nomor Penipu
  76. Rekomendasi 5 Tool AI Untuk Buat PPT Otomatis
  77. 6 Perbedaan Tipe Komputasi Awan
  78. Rekomendasi 4 AI Untuk Hapus Objek Foto dan Video
  79. 6 Fakta Tentang Artificial Neural Networks
  80. 6 Fakta Tentang Cara Kerja AI Pembuatan Gambar
  81. 6 Fakta Tentang Teknologi Reconfigurable Intelligent Surfaces
  82. 6 Fakta Menarik Teknologi Elastocalorics
  83. 6 Fakta Penerapan Machine Learning Pada Game
  84. 5 Teknologi Futuristik yang Jarang Diketahui Orang Lain
  85. 5 Teknologi Untuk Solusi Energi Global
  86. 5 Fakta Menarik Gemini Live, Asisten AI Canggih dari Google
  87. 6 Chipset HP Terbaik Tahun 2024
  88. 6 Tips Memilih Headphone dengan Teknologi Noise Cancellation yang Tepat
  89. Dari Olahraga ke Medis: 6 Aplikasi Optical Heart Sensor yang Mengesankan
  90. 4 Smartwatch dengan Fitur Voice Assistant: Memudahkan Aktivitas Sehari-hari
  91. 6 Fakta Tentang Chipset MediaTek yang Perlu Anda Ketahui
  92. 6 Fakta Tentang Chipset Snapdragon yang Perlu Anda Ketahui
  93. 4 Fakta Virus Trojan Horse
  94. 6 Tips Menghindari Risiko Serangan Virus Trojan Horse
  95. Rekomendasi 5 Chipset Hp Terbaik 2024
  96. 6 Tips iPhone Aman Digunakan Untuk Lansia
  97. 6 Teknologi Paling Mutakhir Dalam Bidang Olahraga
  98. 5 Cara Mengidentifikasi dan Menangani Serangan DDoS
  99. Rekomendasi 4 AI Untuk Menjawab Pertanyaan Umum
  100. Cara Kerja Kecerdasan Buatan Penjawab Soal Pengetahuan Umum
  101. 6 Cara Kerja AI Untuk Memecahkan Masalah Matematika
  102. 6 Inovasi Terbaru dalam Dunia Keamanan IT yang Wajib Anda Ketahui
  103. 4 Fitur Capcut Agar Video Terlihat Profesional
  104. Cara Digital Decluttering Pada Smartphone
  105. 6 Cara Mengidentifikasi LSI Keywords yang Efektif
  106. Tools yang Harus Dimiliki untuk Mempermudah Pekerjaan Translator
  107. Rekomendasi 6 Tool SEO Research Gratis
  108. 4 Kesan Pertama yang Umum saat Pemula Belajar Data Science
  109. Cara Efektif Menurunkan Bounce Rate Website Anda
  110. Cara Agar Halaman Web Terindeks Google dengan Efektif
  111. Tiga Faktor Utama dalam Core Web Vitals yang Menentukan Performa Website
  112. 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mengakses Dark Web dan Cara Menghindarinya
  113. 4 Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Pengguna (User Experience) Untuk Hasil SEO Yang Optimal
  114. Panduan Memilih Schema Markup untuk Meningkatkan SEO Situs Web Anda
  115. Cara Aman Mengakses Dark Web
  116. Hal Yang Dilakukan Tim IT Saat Client Terkena Serangan Cyber
  117. Memahami Cara Kerja Tim IT di Perusahaan Yang Bekerja Dari Rumah
  118. 4 AI Untuk Cari Referensi Yang Relevan Dan Terpercaya
  119. Ciri-Ciri Penipuan Telepon Menggunakan AI, Jangan Asal Angkat
  120. 6 Rekomendasi Laptop RAM 8GB Termurah di 2024
  121. 5 Perbandingan Laptop RAM Kecil vs. RAM Besar: Mana yang Cocok untuk Anda?
  122. 5 Framework Coding Blockchain yang Harus Diketahui Developer
  123. Cara Kerja Sistem Pertahanan Anti-Dron untuk Melindungi Wilayah Udara
  124. Rekomendasi Website Untuk Hapus Objek Tidak Diperlukan
  125. Cara Kerja AI Menghapus Objek Gambar
  126. 6 Green Building Technologies untuk Mengurangi Jejak Karbon Bangunan
  127. 5 Konsep Teknologi Green Building Modern yang Bisa Diterapkan di IKN Nusantara
  128. 6 Fitur Facebook yang Sangat Bermanfaat tapi Jarang Digunakan
  129. 5 Aplikasi Mind Mapping di Android untuk Pelajar: Solusi Kreatif Memahami Materi
  130. 5 Manfaat Riset Keyword untuk Optimasi SEO pada Konten Artikel
  131. 5 Manfaat Arsitektur 3 Nanometer untuk Komputasi AI dan Machine Learning
  132. Kecanggihan Fitur Mac Mini M4: Simak Lebih Lanjut
  133. Hubungan Antara Data Analysis dan Cognitive Science: Pendekatan Kognitif dalam Analisis Data
  134. 5 Aplikasi Teknologi X-Ray di Luar Dunia Medis yang Jarang Diketahui
  135. Rekomendasi 6 Tool AI Untuk Optimalisasi SEO
  136. Dampak Penting Teknologi Imaging TECNO dalam Mewujudkan Representasi Warna Kulit yang Lebih Inklusif dan Akurat
  137. Inovasi Robot Anjing Pemandu: Solusi Masa Depan untuk Mobilitas Penyandang Tunanetra
  138. Kenapa Manusia Menyalahgunakan Teknologi Untuk Kepentingan Pribadi?
  139. 5 Cara Menghindari Hoaks Di Zaman Serba AI
  140. 6 Mitos Tentang AI yang Perlu Diluruskan
  141. 5 Dampak Praktek Web Defacement di Tengah Gempuran Judi Online
  142. 6 Fakta Menarik tentang Hiring Assistant LinkedIn: Asisten AI untuk HR
  143. Pemanfaatan Teknologi Laser di Berbagai Kehidupan
  144. 6 Perkembangan Terbaru dalam Teknologi Spektroskopi
  145. 5 Contoh E-Wallet Terpopuler di Indonesia
  146. Sejarah Perkembangan Teknologi Sepeda Motor Dari Masa Ke Masa
  147. Rekomendasi 5 Keyboard Mekanikal Terbaik Buat Programmer
  148. Masa Depan Pendidikan Digital di Indonesia: Apa Jadinya Kalau Coding Masuk Kurikulum?
  149. Tips Menghadapi Client Untuk Para Programmer: Jangan Sampai Salah Langkah!
  150. Tips Jitu Programmer Ketika Menghadapi Deadline Pekerjaan
Published on October 11, 2024
Last updated on May 20, 2025

If you like this post and want to support us, you can support us via buymeacoffee or trakteer.