4 Fakta Kontroversial AI Recall Dari Microsoft
4 Fakta Kontroversial AI Recall Dari Microsoft
Pada ajang Microsoft Build 2024, raksasa teknologi Microsoft mengejutkan dunia dengan memperkenalkan fitur inovatif bernama Recall. Bagian dari rangkaian PC terbaru yang dinamai Copilot+, Recall memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk merekam dan menyimpan setiap aktivitas pengguna di komputer. Pengumuman fitur ini segera memicu gelombang reaksi dari berbagai pihak, yang menyoroti kekhawatiran mendalam terkait privasi dan keamanan data pengguna. Meskipun teknologi ini menjanjikan kemudahan dan efisiensi yang luar biasa, banyak yang mempertanyakan implikasi etis dan risiko yang mungkin ditimbulkannya. Artikel ini akan mengupas tuntas sederet fitur yang ditawarkan oleh AI Recall dari Microsoft, sambil menelusuri akar kontroversi yang membuatnya begitu diperdebatkan. Dari manfaat yang menjanjikan hingga potensi ancaman privasi, kita akan melihat mengapa Recall menjadi topik hangat dalam diskusi teknologi masa kini.
Table of Contents
Merekam Aktivitas Pengguna Setiap 5 Detik
Fitur Recall yang diperkenalkan oleh Microsoft pada ajang Microsoft Build 2024 menawarkan cara revolusioner untuk merekam dan menyimpan aktivitas pengguna di PC. Dengan teknologi canggih yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), Recall mengambil tangkapan layar atau screenshot setiap 5 detik jika mendeteksi ada perubahan pada tampilan layar. Tangkapan layar ini kemudian dianalisis dan disimpan secara lokal di komputer pengguna dalam bentuk terenkripsi, menjaga keamanan dan privasi data pengguna.
Untuk memanfaatkan fitur ini, pengguna cukup mengetikkan kata kunci di kolom pencarian Recall saat ingin mencari kembali aktivitas tertentu. Menariknya, pencarian ini bisa dilakukan dengan bahasa alami tanpa harus menggunakan kata kunci yang spesifik. Sebagai contoh, jika Anda ingin mencari baju yang pernah dilihat di toko online beberapa hari lalu, cukup ketik "kemeja biru" di kolom pencarian. Recall akan menampilkan tangkapan layar yang relevan, memungkinkan Anda untuk mengunjungi kembali laman toko online tersebut dengan mudah. Dalam demonstrasi yang dilakukan oleh Microsoft, Recall bahkan dapat membantu pengguna mencari obrolan spesifik dalam channel Discord, menunjukkan fleksibilitas dan kecerdasan fitur ini.
Meskipun menawarkan kemudahan luar biasa, fitur Recall memicu kontroversi terkait implikasi privasi. Beberapa pihak mengkhawatirkan potensi penyalahgunaan data dan risiko kebocoran informasi pribadi, meskipun Microsoft telah menjamin bahwa semua data disimpan secara terenkripsi dan hanya dapat diakses oleh pengguna. Debat seputar keseimbangan antara inovasi teknologi dan privasi pengguna menjadi topik hangat, mencerminkan tantangan yang dihadapi di era digital saat ini.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam bagaimana Recall bekerja, manfaat dan kemudahan yang ditawarkannya, serta berbagai kekhawatiran yang muncul. Dengan memahami teknologi di balik fitur ini, kita bisa lebih bijak dalam memanfaatkan inovasi tanpa mengabaikan aspek privasi dan keamanan yang esensial.
Baca Juga
Kontrol Data 100 % Diserahkan Pada Pengguna
Fitur Recall dari Microsoft menawarkan kemampuan merekam aktivitas pengguna dengan cakupan yang luas, yang secara wajar menimbulkan kekhawatiran terkait privasi. Namun, Microsoft memberikan jaminan bahwa kontrol atas data Recall sepenuhnya ada di tangan pengguna, sebagai langkah untuk menanggapi kekhawatiran tersebut. Artinya, pengguna memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur bagaimana data mereka direkam dan disimpan oleh Recall.
Pertama, pengguna dapat memilih aplikasi atau situs mana yang boleh direkam aktivitasnya oleh Recall, dan mana yang tidak. Dengan menambahkan aplikasi atau situs ke dalam daftar pengecualian, pengguna dapat memastikan bahwa aktivitas mereka saat menggunakan platform-platform sensitif seperti aplikasi perbankan tetap bersifat privat. Selain itu, Microsoft menegaskan bahwa semua data tangkapan layar disimpan secara lokal di PC pengguna, bukan di server awan mereka. Hal ini memastikan bahwa pergerakan data terbatas pada perangkat pengguna sendiri dan tidak bisa diakses oleh pihak luar. Untuk menjaga keamanan ekstra, data tersebut juga dienkripsi.
Kemudian, untuk mengatasi masalah penyimpanan yang mungkin terjadi akibat banyaknya data tangkapan layar, pengguna dapat mengatur seberapa besar penyimpanan yang dialokasikan untuk data Recall. Jika penyimpanan mencapai batas yang ditetapkan, data lama akan otomatis dihapus untuk memberikan ruang bagi data baru. Selain itu, pengguna juga memiliki fleksibilitas untuk menghapus semua atau sebagian data Recall sesuai kebutuhan mereka. Dan tentunya, jika pengguna merasa perlu, mereka juga bisa menonaktifkan fitur ini secara total.
Dengan berbagai kontrol dan opsi yang tersedia, Microsoft berusaha memberikan keamanan dan kenyamanan maksimal kepada pengguna dalam menggunakan fitur Recall. Dengan demikian, pengguna dapat merasa lebih tenang dan percaya diri dalam memanfaatkan fitur ini tanpa harus khawatir akan masalah privasi yang mungkin timbul.
Masih Terbatas Aksesnya
Fitur Recall masih menjadi eksklusif bagi pengguna jajaran Copilot+ PC terbaru dari Microsoft, yang dirancang dengan prosesor ARM Snapdragon dari Qualcomm. Copilot+ PC dipersiapkan untuk menjalankan teknologi AI secara natif dengan dukungan Neural Processing Unit (NPU), menciptakan pengalaman yang lebih mulus dan responsif. Penggunaan prosesor ARM Snapdragon dari Qualcomm memungkinkan Copilot+ PC untuk mengoptimalkan kinerja AI, memungkinkan fitur-fitur canggih seperti Recall dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
Mengutip dari laporan The Verge, untuk menggunakan Recall, perangkat harus memiliki penyimpanan minimal 256 GB, dengan setidaknya 50 GB ruang kosong yang tersedia. Ini adalah prasyarat yang penting untuk memastikan bahwa pengguna memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup untuk merekam dan menyimpan aktivitas dengan baik. Meskipun Recall dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, alokasi penyimpanan defaultnya ditetapkan sebesar 25 GB, yang mampu menyimpan tangkapan layar selama 3 bulan. Pengaturan ini memberikan keseimbangan antara ruang penyimpanan yang cukup dan kemampuan untuk mengakses kembali aktivitas dalam jangka waktu yang cukup lama.
Meskipun demikian, pengguna memiliki fleksibilitas untuk mengatur ulang alokasi penyimpanan sesuai kebutuhan mereka. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan penggunaan penyimpanan berdasarkan preferensi dan kebutuhan individu. Dengan demikian, pengguna dapat menyesuaikan Recall sesuai dengan pola penggunaan mereka dan memastikan bahwa mereka memiliki akses cepat dan mudah terhadap catatan aktivitas mereka.
Meskipun Recall saat ini hanya tersedia di Copilot+ PC, kemungkinan pengembangan dan penyebarannya akan terus berkembang seiring waktu. Namun, dalam bentuknya yang saat ini, Recall menambah dimensi baru dalam pengalaman pengguna PC, memberikan kemampuan untuk merekam dan mengakses kembali aktivitas dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan integrasi yang mulus dengan Copilot+ PC dan dukungan AI yang kuat, Recall membuka potensi baru dalam pengelolaan aktivitas dan produktivitas pengguna.
Kekhawatiran Terhadap Privasi
Meskipun fitur Recall dari Microsoft menjanjikan potensi besar dalam meningkatkan produktivitas dan pengalaman pengguna, kehadirannya juga tidak luput dari kontroversi dan kekhawatiran terkait privasi. Banyak pihak mengutarakan keprihatinan mereka tentang kemampuan Recall untuk merekam semua aktivitas pengguna dengan detail yang sangat mendalam. Meskipun Microsoft menegaskan bahwa data yang direkam disimpan secara lokal dan terenkripsi, masih ada kekhawatiran bahwa informasi sensitif tersebut dapat disalahgunakan jika perangkat diretas, dicuri, atau diakses tanpa izin.
Regulator terkait perlindungan data, termasuk ICO dari Inggris, telah secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menyelidiki fitur Recall ini. Mereka ingin memastikan bahwa hak privasi pengguna tetap terlindungi dan bahwa Microsoft telah mengadopsi prinsip pengembangan AI yang bertanggung jawab dalam menciptakan fitur kontroversial ini. Meskipun Microsoft telah mengklaim komitmen mereka terhadap keamanan data pengguna, kekhawatiran terus ada tentang bagaimana data yang direkam akan dikelola dan dilindungi.
Tentu saja, pandangan terhadap fitur Recall sangatlah bervariasi. Beberapa orang melihatnya sebagai inovasi yang mengubah cara kita berinteraksi dengan komputer, membawa kemudahan dan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, ada juga yang melihatnya sebagai teknologi dystopian yang mengancam ruang privasi pengguna. Di tengah berbagai pendapat ini, penting bagi kita untuk mempertimbangkan secara cermat implikasi dan konsekuensi dari penggunaan fitur seperti Recall dalam kehidupan sehari-hari kita.
- Rekomendasi 4 Website Penyedia Template PowerPoint Gratis
- Cara Memanfaatkan ChatGPT Untuk Youtuber
- ChatGPT Uji Coba Fitur Uji Coba Percakapan
- Rekomendasi Website Untuk Unduh Lagu Bebas Hak Cipta
- Rekomendasi 4 AIO Cooler Terbaik Untuk CPU
- 4 Tool Cyber Security Untuk Keamanan Tingkat Tinggi
- Optimalisasi Saluran Komunikasi: Dampak Cloud Messaging pada Bisnis
- Pengertian dan Tahap-tahap Waterfall: Fondasi Penting dalam Pengembangan Perangkat Lunak
- 4 Pengaruh RAM dan ROM Pada Smartphone
- Rekomendasi 4 Browser Terbaik Untuk MacOS
- 4 Syarat dengan Kategori PWA
- Apa Itu DeepFake dan Cara Kerjanya
- Memahami Teknologi WebRTC: Pengaruhnya terhadap Inovasi Komunikasi di Internet
- Rekomendasi 4 Tool AI Untuk Menjernihkan Foto
- Fakta Menarik Teknologi 6G : Lebih Cepat dari 5G ?
- Alasan Penting Matematika Dalam Pengembangan Dunia IT
- 4 Alasan Kenapa Orang India Jago Dibidang IT
- Fitur-fitur Wajib Harus Dimiliki Antivirus Sekarang
- Teknologi 101 :Apa Itu Wireless Charging ?
- 5 Jenis Teknologi Untuk Memprediksi Sesuatu
- 4 Rekomendasi Aplikasi Update Driver Otomatis Untuk Windows
- 4 Industri Yang Sering Terkena Serangan Cyber Di Indonesia
- Cara Unduh Reels IG Tanpa Aplikasi
- 4 Fakta Kontroversial AI Recall Dari Microsoft
- GMOs: Teknologi Genetik untuk Masa Depan Pangan
- Teknologi 101 : Apa Itu Baterai Grafena ?
- Keunggulan 3D Biometric: Solusi Canggih untuk Tantangan Identifikasi Masa Kini
- 4 Aplikasi Teknologi Elektronik Fleksibel dan Dapat Dilipat
- Fitur-fitur ADAS Yang Perlu Diketahui
- Cara Menemukan Semua Akun Yang Tertaut Email
- Mengenal Teknologi VAR dan Kegunaannya
- 4 AI untuk Bikin CV Secara Otomatis dan ATS Friendly
- Uji Penetrasi Berdasarkan Komponen yang Ditargetkan
- Perkembangan Terbaru dalam Teknologi Sensor Gas untuk Keamanan Rumah dan Industri
- 5 Cara IoT Mengubah Cara Kita Hidup Sehari-hari
- 4 Peluang Kerja Di bidang Cyber Security
- 4 Fitur Terbaru IOS 18
- Jenis-jenis Data Konsumen Yang Sering Dimanfaatkan Pemilik Bisnis
- Cara Menghubungkan Hp Ke TV
- Tips Memilih Mousepad Gaming
- 4 Cara Merubah Foto Jadi PDF
- 4 Teknologi Zaman Kuno Yang Masih Dipakai Zaman Sekarang
- Cara Mencerahkan Video Untuk Unggahan WhatsApp
- Rekomendasi 4 Platform AI Paket Lengkap Untuk Tingkatkan Produktifitas
- Keunggulan Chipset Snapdragon 8 Gen 2
- Fakta Dream Machine AI : Bisa Buat Video Realistis ?
- Lebih Dalam Tentang Teknologi ISP Untuk Fotografi
- Cara Cek Umur Kartu Indosat
- 4 Perbandingan Internet Kabel dan Satelit
- Tutorial Lengkap: Memperbaiki Masalah Bootloop pada Samsung A10s
- Apa itu Teknologi Radar ? Bagaimana Cara Kerjanya ?
- Cara Memulai Jasa Asisten Virtual
- 5 Perusahaan Teknologi Terbesar Di Dunia
- 4 Perbedaan Software dan Hardware
- Berkenalan dengan Teknologi TWS
- 10 Rekomendasi TWS Gaming Terbaik Android 2024
- 6 Tips Terhindar Dari Serangan Ransomware
- 6 Tips Menjaga Speaker Agar Tidak Rusak
- 4 Cara Test Speed IndiHome
- 6 Ciri Email Phising
- Rekomendasi 5 CCTV Bohlam Mulai 140 Ribuan
- 6 Teknologi Dalam Bidang Kecantikan
- 7 Alasan Menghindari Penggunaan Extension Password Manager di Browser
- Penerapan Augmented Reality Dalam Bidang Kecantikan
- 6 Bidang Industri yang Membutuhkan Ahli IT
- 5 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Dark Web
- 7 Rekomendasi Power Bank 20.000mAh untuk Driver Ojol
- 6 Tools Untuk Melihat Versi Lama Dari Sebuah Web
- 7 Layanan Email Untuk Blokir Spam
- 7 Alasan Mengapa Enkripsi End-to-End Penting untuk Privasi Anda
- 6 Tokoh IT Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
- 6 Hal Yang Bisa Terjadi Apabila Robot Mengambil Pekerjaan Manusia
- 5 Ciri-Ciri Telepon Scammer
- Mengenal Lebih Dalam GPS
- 5 Tips Melacak Nomor Penipu
- Rekomendasi 5 Tool AI Untuk Buat PPT Otomatis
- 6 Perbedaan Tipe Komputasi Awan
- Rekomendasi 4 AI Untuk Hapus Objek Foto dan Video
- 6 Fakta Tentang Artificial Neural Networks
- 6 Fakta Tentang Cara Kerja AI Pembuatan Gambar
- 6 Fakta Tentang Teknologi Reconfigurable Intelligent Surfaces
- 6 Fakta Menarik Teknologi Elastocalorics
- 6 Fakta Penerapan Machine Learning Pada Game
- 5 Teknologi Futuristik yang Jarang Diketahui Orang Lain
- 5 Teknologi Untuk Solusi Energi Global
- 5 Fakta Menarik Gemini Live, Asisten AI Canggih dari Google
- 6 Chipset HP Terbaik Tahun 2024
- 6 Tips Memilih Headphone dengan Teknologi Noise Cancellation yang Tepat
- Dari Olahraga ke Medis: 6 Aplikasi Optical Heart Sensor yang Mengesankan
- 4 Smartwatch dengan Fitur Voice Assistant: Memudahkan Aktivitas Sehari-hari
- 6 Fakta Tentang Chipset MediaTek yang Perlu Anda Ketahui
- 6 Fakta Tentang Chipset Snapdragon yang Perlu Anda Ketahui
- 4 Fakta Virus Trojan Horse
- 6 Tips Menghindari Risiko Serangan Virus Trojan Horse
- Rekomendasi 5 Chipset Hp Terbaik 2024
- 6 Tips iPhone Aman Digunakan Untuk Lansia
- 6 Teknologi Paling Mutakhir Dalam Bidang Olahraga
- 5 Cara Mengidentifikasi dan Menangani Serangan DDoS
- Rekomendasi 4 AI Untuk Menjawab Pertanyaan Umum
- Cara Kerja Kecerdasan Buatan Penjawab Soal Pengetahuan Umum
- 6 Cara Kerja AI Untuk Memecahkan Masalah Matematika
- 6 Inovasi Terbaru dalam Dunia Keamanan IT yang Wajib Anda Ketahui
- 4 Fitur Capcut Agar Video Terlihat Profesional
- Cara Digital Decluttering Pada Smartphone
Last updated on November 05, 2024